Menuju konten utama

Ribuan Pengemudi Gojek Tuntut Penghapusan Sistem Performa

Para pengemudi dari Gojek menuntut penghapusan sistem performa yang dinilai menyulitkan mereka. Bila performa pengemudi di bawah 50 persen, mereka berisiko tidak akan mendapat bonus.

Ribuan Pengemudi Gojek Tuntut Penghapusan Sistem Performa
Pengemudi Ojek Daring (online) yang tergabung dalam Himpunan Driver Gojek Bandung Raya (HDBR) berunjuk rasa di depan gerbang Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/8). ANTARA FOTO/Agus Bebeng.

tirto.id - Gojek dalam aplikasinya menerapkan sistem performa yang nantinya dapat menilai kinerja para pengemudi. Dinilai memberatkan, sebanyak lebih dari 500 pengemudi transportasi berbasis aplikasi internet ini pun memadati Kantor Pusat PT Gojek Indonesia di Jalan Kemang Selatan, Jakarta untuk menuntut penghapusan sistem performa tersebut.

"Adanya sistem performa ini menyengsarakan teman-teman Gojek karena kita harus meningkatkan performa di atas 50 persen. Kalau di bawah 50 persen kita nggak dapat bonus," kata salah satu pengemudi Gojek dari Cinere, Kornel yang sedang menyampaikan tuntutan di depan Kantor Pusat Gojek Indonesia, Jakarta, seperti dilansir Antara, Senin (3/10/2016).

Kornel mengatakan sistem penerapan performa yang diterapkan perusahaan pada versi aplikasi 1.0.5 ini dinilai memberatkan dan kurang transparan.

Sistem performa ini menunjukkan, prestasi pengemudi akan turun drastis hingga 30 persen jika pelanggan membatalkan pesanan. Sementara itu, jika kinerja pengemudi dinilai bagus dan tidak pernah ada pesanan yang dibatalkan dari pelanggan, performa pengemudi hanya naik 10-15 persen.

Karena itu, pengemudi Gojek lainnya dari Cibinong, Ahmad Gunawan mengatakan sistem performa yang diterapkan sejak Agustus ini membuat pengemudi kesulitan mencapai target 50 persen. "Kalau nggak sampai 50 persen, kan kita gak dapat bonus dari perusahaan. Sebelumnya tidak ada sistem performa ini, bonus ya tetap diberikan tanpa ada persentase performa," ujar Ahmad.

Ratusan pengemudi Gojek ini telah berkumpul di Kantor Pusat Gojek sejak pukul 10.00 WIB. Menurut perkiraan, pengemudi lainnya dari Jabodetabek akan turut berkumpul hingga akan bertambah mencapai 1.000-1.500 massa yang memadati Jalan Kemang Selatan.

Menurut laporan Antara, massa pengemudi Gojek ini tidak henti berdatangan sejak pukul 11.30 WIB di depan kantor pusat sembari terus menyampaikan tuntutan mereka sambil bernyanyi Indonesia Raya. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak PT Gojek Indonesia dalam menanggapi aksi tersebut.

Berkaitan dengan demonstrasi ini, pengemudi Gojek telah mematikan aplikasi sejak pagi hari. Di berbagai jalan raya kawasan seperti Jalan Sudirman menuju Kemang Selatan terlihat hanya berkisar 1-3 pengemudi Gojek yang membawa penumpang. Sepinya pengemudi transportasi ini dikeluhkan masyarakat di beberapa kawasan ibu kota karena mereka harus menunggu lebih lama.

"Saya tadi pesan Gojek memang agak lama sekitar 15 menit lebih. Tapi akhirnya bersyukur masih ada yang mau narik," kata salah seorang pengguna Gojek Tri Muryani di Jakarta, Senin.

Tri menyampaikan, bahkan sang pengemudi yang mengantarkan ke kantornya harus melepas atribut Gojek agar tidak diketahui pengemudi lain yang memilih melakukan aksi daripada mengangkut penumpang. Hal itu juga dibenarkan salah seorang pengemudi Gojek dari Jakarta Selatan, Mansur yang memilih tidak ikut aksi dengan menanggalkan jaket serta helm Gojeknya.

"Dari pagi saya dikirim whatsapp terus suruh ikut demo, tapi kan saya mau cari rezeki. Makanya itu, saya nggak pakai jaket karena takut disuruh ikut demo kalau ketahuan 'driver' lain," ujar Mansyur kepada Antara.

Sementara itu, aksi damai ribuan pengemudi Gojek ini rupanya membuat pengemudi dari aplikasi transportasi lain mendapatkan berkah karena beralihnya para pengguna Gojek yang tidak kunjung mendapat pengemudi ojek. "Orderan hari ini ramai. Biasanya jam 11 saya baru dapat empat, ini sudah tujuh mau delapan penumpang. Ada berkahnya juga demo Gojek," kata salah satu pengemudi Uber, Bachtiar.

Baca juga artikel terkait DEMO GOJEK atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari