tirto.id - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir serius mempersiapkan rencana merekrut rektor asing untuk memimpin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.
Menurut Nasir, Kemenristekdikti sedang melakukan pemetaan terhadap PTN-PTN yang membutuhkan rektor asing.
Nasir mengatakan kemungkinan rektor asing bisa memimpin PTN berstatus Badan Hukum maupun yang termasuk Badan Layanan Umum (BLU).
Selain itu, Kemenristekdikti juga mengkaji aspek hukum yang mendukung pelaksanaan rencana itu.
"Gimana [Prekrutan Rektor Asing] bisa diharmonisasikan dengan peraturan Undang-undang yang ada yang atur tentang pengelolaan perguruan tinggi," ujar Nasir saat di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta Selatan, Jumat (2/8/2019).
Nasir juga mengaku akan berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memetakan kebutuhan anggaran dalam perekrutan rektor asing.
"Ya nanti kita lihat petanya, kita petakan penganggaran. Kalau kita petakan tidak ada penganggaran, nanti bermasalah," kata dia.
Jika rencana tersebut terlaksana, Nasir menambahkan, Kemenristekdikti akan mematok target PTN-PTN di Indonesia harus masuk peringkat 200 terbaik dunia.
"Target saya dua sampai lima [tahun], di tahun 2024, setelah ada perubahan ini [target tercapai]. Ini sudah saya targetkan 200 besar dunia," ujar Nasir.
Dia optimistis kehadiran rektor asing bisa meningkatkan kualitas PTN di Indonesia. "Insyaallah. Saya yakin ini jalan keluar terbaik untuk negara, untuk tingkatkan kualitas negara," tuturnya.
- Ingin Dosen Indonesia Bersaing, Menteri Nasir Impor Rektor Asing
- Tolak Impor Rektor, Anang Hermansyah: Masalahnya Sistem Bukan Orang
- Soal Impor Rektor, Fahri Hamzah: Lagi-lagi Tunjuk Orang Asing
- Kritik Wacana Impor Rektor, Fahri Hamzah: Seharusnya Menristek Malu
- Timbang-Menimbang Rektor Asing untuk Kampus Negeri
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom