tirto.id - Presiden Joko Widodo meresmikan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Ia memaklumi bila bandara masih sepi lantaran pandemi COVID-19.
“Pagi ini saya resmikan bandara Yogyakarta International Airport dan pengoperasian menara AirNav serta sistem peringatan dini tsunami,” kata Jokowi dalam acara peresmian yang disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (28/8/2020).
Dalam situasi pandemi ini memang belum banyak orang yang bepergian menggunakan pesawat. Oleh sebab itu, Jokowi memaklumi jika bandara yang dibangun dengan biaya Rp 11,3 triliun ini masih sepi.
“Kita tahu ini masih dalam keadaan pandemi. Kalau belum ramai saya maklum, begitu mulai vaksinasi (COVID-19) bandara ini saya meyakini insyaallah akan menjadi bandara yang paling ramai,” ujarnya.
Jokowi mengapresiasi pengerjaan bandara yang dinilainya saat ini menjadi bandara terbaik di Indonesia. Pengerjaannya dilakukan sangat cepat yakni hanya dalam 20 bulan saja.
Jokowi juga memuji Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X yang sangat berperan dalam perancangan bandara tersebut.
“Ternyata beliau [Sultan] sangat detail masalah kearsitekturan seperti yang di dalam tadi interior semua melihat keahlian beliau sangat kelihatan sekali dalam desain arsitektur di bandara ini,” kata Jokowi.
Jokowi bilang YIA yang berada di kawasan pantai laut selatan Jawa ini didesain tahan gempa. “Didesain memiliki daya tahan terhadap gempa sampai hingga 8,8 skala richter,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kata Jokowi juga menyebut bandara ini bisa menahan gelombang tsunami. “Bisa menahan gelombang tsunami hingga ketinggian 12 meter. Insyaallah ini sudah dirancang untuk ke sana semuanya”.
Jokowi mengatakan YIA berkali lipat lebih besar dibandingkan Bandara Internasional Adisucipto. Panjang runway mencapai 3.250 sementara di Adisucipto hanya 2.200. Oleh karena itu YIA dapat didarati pesawat-pesawat besar seperti jenis Airbus A380 atau Boeing 777.
Sementara itu luas terminal YIA mencapai 219 ribu meter persegi, sedangkan Adisucipto hanya 17 ribu meter persegi. Dengan luas terminal tersebut, YIA dapat menampung 20 juta penumpang. Namun mendatangkan 20 juta penumpang itu kata Jokowi bukan perkara mudah.
“Ini tugas kita bersama bagaimana bisa mendatangkan 20 juta penumpang itu. Itu bukan tugas yang ringan,” katanya.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan