tirto.id - Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, secara resmi ditetapkan sebagai kandidat utama calon presiden dari Partai Demokrat. Dikutip dari VOA Indonesia, proses penetapan melalui mekanisme pemungutan suara selama lima hari secara daring.
Pemungutan suara tersebut diikuti oleh para delegasi Konvensi Nasional Partai Demokrat yang berakhir pada Senin (5/8/2024) waktu setempat.
Partai Demokrat kemudian merilis hasil pemungutan suara jelang tengah malam dan mengumumkan bahwa 99% delegasi telah memberikan suara mereka untuk Harris. Partai Demokrat akan mengesahkan hasil pemungutan suara tersebut secara resmi sebelum diadakannya konvensi partai pada akhir bulan ini di Chicago.
Kemunculan nama Harris sebagai calon presiden memicu polemik di internal Partai Demokrat. Karena semula bukan sosoknya yang dijagokan, namun Joe Biden yang kemudian mundur dari pencalonan beberapa saat setelah peristiwa penembakan kepada rivalnya, Donald Trump.
Pasca penunjukkan Harris sebagai calon presiden, Partai Demokrat kemudian menunjuk Tim Walz sebagai calon wakil presiden. Padahal sebelumnya Joe Biden mendukungnya untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat kurang dari tiga minggu lalu.
Harris dan Walz akan berkampanye, dimulai dengan perjalanan ke tujuh negara bagian yang sebagian di antaranya adalah medan pertempuran terbesar dalam pemilu.
Sebagai mantan anggota Garda Nasional Angkatan Darat dan guru, Walz dipandang menarik bagi pemilih kulit putih di kawasan pedesaan. Kelompok progresif mendukung Walz, yang mereka nilai telah memperjuangkan kebijakan sayap kiri semasa menjabat gubernur Minnesota. Negara bagian di bagian barat tengah AS itu dinilai sangat penting untuk memenangkan pemilu.
“Tim adalah pemimpin yang telah teruji dan memiliki rekam jejak yang luar biasa dalam menyelesaikan berbagai hal untuk warga Minnesota. Saya tahu, dia akan membawa prinsip kepemimpinan yang sama ke dalam kampanye kami, dan ke kantor wakil presiden," kata Harris.
Pasangan Harris dan Walz mulai mendapat sorotan dari kubu lawannya Donald Trump dan JD Vance. Keduanya menyebut terpilihnya Walz sebagai calon wakil presiden hanya sekedar menuruti tawaran politik dari kelompok sayap kiri di Demokrat.
“Rekam jejak Tim Walz adalah lelucon. Dia adalah salah seorang radikal paling kiri di seluruh pemerintahan AS pada tingkat mana pun. Tetapi menurut saya, dipilihnya Tim Walz menunjukkan bahwa Kamala Harris tunduk pada kebutuhan kelompok sayap kiri partainya. Itulah yang selalu dia lakukan," kata JD Vance.
Sumber: Voa Indonesia
#VoaIndonesia
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang