tirto.id - Lumpia Semarang merupakan camilan yang sangat populer di Indonesia dan cocok menjadi salah satu hidangan saat Lebaran 2022.
Bagi masyarakat luar daerah yang sedang berkunjung ke Semarang, lumpia menjadi salah satu oleh-oleh yang layak untuk dibawa pulang sebagai buah tangan.
Di balik terkenalnya lumpia Semarang, terdapat latar belakang sejarah panjang munculnya hidangan legendaris ini.
Dilansir dari Jurnal Avatara pada pertengahan abad ke-19 banyak warga Tionghoa bermigrasi ke Jawa dan beberapa beberapa di antaranya menetap di Kota Semarang.
Interaksi antara masyarakat etnis Tionghoa dan warga lokal di sekitar Semarang menghasilkan beberapa inovasi kuliner, salah satunya adalah lumpia.
Dilansir dari buku Multikulturalisme Makanan Indonesia (2018:9), konon jajanan bernama lumpia muncul dari kisah romantis antara Tjoa Thay Joe yang merupakan pemuda Tionghoa dan gadis Jawa bernama Wasih.
Mereka berdua berhasil mengombinasikan cita rasa gurih dan manis dari isian daging, rebung, udang, serta kentang dalam adonan tepung yang digoreng, sehingga muncul panganan legendaris bernama lumpia.
Nama lumpia memiliki kaitan dengan bahasa Mandarin yakni lun bin yang berarti kue bulat.
Selain itu, lumpia juga dikenal dengan nama chun juan. Kata chun berarti musim semi, sementara juan bermakna menggulung. Dalam bahasa Inggris, makna harfiahnya spring roll.
Sementara itu, istilah lumpia diadaptasi dari kata lun yang berarti gulung dan pia bermakna kue. Dengan demikian, lumpia bisa bermakna kue yang terbentuk dari adonan tepung digulung.
Ada 2 jenis lumpia Semarang yang selama ini umum diketahui. Perbedaan 2 jenis lumpia itu terletak di tekstur kulitnya.
Lumpia basah memiliki tekstur kulit dadar yang lembut dan berwana putih, sedangkan lumpia kering mempunyai tekstur kulit yang renyah dan bewarna kecoklatan. Meski terdapat perbedaan, keduanya tetap memiliki cita rasa yang lezat.
Dari segi gizi, lumpia mengandung sumber energi bagi tubuh yang cukup tinggi. Laporan riset berjudul "Respons Kadar Gula Darah Terhadap Konsumsi Lumpia Semarang Basah dan Goreng" dalam Jurnal JKM (Vol. 2 No. 1, 2014) menyimpulkan bahwa lumpia Semarang mengandung serat tinggi yang berasal dari rebung, dan juga karbohidrat, lemak, serta protein di kulitnya.
Namun, jika lumpia dikonsumsi secara berlebihan akan menghasilkan dampak buruk. Salah satunya penyakit diabetes karena kandungan lemak, protein, dan gula dalam lumpia cukup tinggi.
Resep dan Cara Lumpia Semarang
Cara pembuatan lumpia sedikit sulit. Isian lumpia menjadi yang paling utama sehingga proses menumis bahan harus dilakukan secara saksama dengan mengoreksi rasa yang pas, dilanjutkan dengan penggulungan kulit lumpia yang harus dilakukan secara rapi supaya hasilnya akan menarik.
Berikut bahan dan cara membuat lumpia Semarang.
1. Bahan-bahan untuk kulit lumpia:
250 gram tepung terigu
500 mililiter air
1 sendok makan minyak goreng
1 butir telur
1 sendok teh garam.
2. Bahan isian lumpia:
200 gram rebung, iris tipis
3 siung bawang puti, cincang halus
1 sendok teh ebi sangrai, dihaluskan
50 gram udang, cincang kasar
50 gram ayam, cincang kasar
2 butir telur
1 sendok makan kecap manis
1/2 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/2 sendok teh gula pasir
Minyak goreng secukupnya.
3. Bahan saus lumpia:
3 siung bawang putih, haluskan
300 mililiter air
1 sendok teh garam
50 gram gula merah, haluskan
1/4 sendok teh merica bubuk
25 gram gula pasir
3 sendok makan tepung sagu + 1 sendok makan air, larutkan bersama.
4. Cara membuat lumpia Semarang:
- Panaskan minyak, tumis bawang putih dan ebi hingga harum
- Tambahkan udah dan ayam, aduk hingga berubah warna lalu sisihkan ke pinggir wajan
- Masukkan telur, aduk hingga berbuih
- Tambahkan rebung, aduk sampai layu
- Masukkan kecap manis, garam, merica bubuk dan gula pasir, masak hingga meresap
- Ambil selembar kulit lumpia, beri isi, lipat dan gulung
- Rekatkan dengan larutan tepung sagu
- Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan.
5. Cara membuat saus untuk lumpia:
- Rebus bawang putih dan air hingga mendidih
- Tambahkan gula merah, merica bubuk dan gula pasir aduk hingga larut
- Kentalkan dengan larutan tepung sagu
- Masak hingga mendidih
- Lumpia Semarang dan sausnya, siap untuk dihidangkan.
Penulis: Syafira Aulia Arsani
Editor: Nur Hidayah Perwitasari