Menuju konten utama
Kebijakan Energi

Rencana Listrik 450 VA Dihapus, Indef: Masih Banyak yang Butuh

Indef minta pemerintah tidak menghapus daya listrik 450 VA untuk kelompok rumah tangga miskin.

Rencana Listrik 450 VA Dihapus, Indef: Masih Banyak yang Butuh
Seorang penghuni rumah susun sewa atau Rusunawa mengisi vocher isi ulang di KWH milik PT PLN Persero Cabang Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (9/5). ANTARA FOTO/Jojon

tirto.id - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad meminta agar pemerintah tidak menghapus daya listrik 450 volt-ampera (VA) untuk kelompok rumah tangga miskin. Hal ini karena masih banyak warga miskin yang membutuhkan dan belum mampu beralih ke 900 VA.

“Tapi jangan dihapus, tidak boleh dihapus karena masyarakat yang butuh ini masih banyak," kata dia kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Dia menyatakan tak setuju jika badan anggaran DPR mengusulkan untuk menghapus daya listrik kelompok masyarakat miskin. Penghapusan ini menurutnya perlu pemikiran matang.

“Kita harus pikirkan lain, boleh [naik 900 VA] tapi buat yang mau saja. Jadi berikan pilihan saja, karena ini pilihan, kalau masyarakar miskin ini jangan dipaksa, kalau mereka gak mampu dan bukan kebutuhan," kata dia.

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah mengatakan, penyesuaian ini memang tidak bisa dilakukan secara cepat. Karena dibutuhkan peran pemerintah dan PT PLN (Persero) untuk mendorong mereka kelompok mismin secara bertahap agar bermigrasi ke 900 VA.

Dia menambahkan, nantinya PLN dapat melakukan penilaian jika memang mereka telah waktunya bergeser ke 900 VA karena kebutuhan konsumsi energinya. Said bahkan menjamin subsidi dari pemerintah tetap akan ditambah jika mereka mau bergeser dari 450 VA ke 900 VA.

“Dan ini harus dilakukan secara bertahap," imbuh dia.

Said menuturkan, jumlah pelanggan listrik 450 VA saat ini tercatat sebanyak 9,55 juta pelanggan yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Sementara yang tidak masuk DTKS jumlahnya 14,75 juta pelanggan.

Dengan demikian, kata Said, data masuk DTKS ini otomatis terekam di data Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai penerima bantuan sosial. Sementara yang non DTKS ada dua kemungkinan.

Pertama, secara faktual miskin tetapi belum masuk pendataan penerima bantuan sosial dari Kemensos karena datanya belum masuk. Kedua, bisa juga telah terjadi peningkatan ekonomi tetapi masih menggunakan voltase 450.

“Untuk itu kita berharap Kemensos dan PLN melakukan pemutakhiran data pelanggan listrik 450 VA. Dari hasil pemutakhiran data tersebut, maka akan mendapatkan integrasi data pelanggan 450 VA dan terdata dalam DTKS," jelas dia.

Baca juga artikel terkait PELANGGAN 450 VA atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz