tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia telah melakukan importasi bawang putih sebanyak 134.808 ton selama Juni 2020. Impor sebanyak ini memiliki nilai 128 juta dolar AS. Seluruh impor bawang putih Indonesia berasal dari Cina sejak awal tahun 2020.
Impor pada Juni 2020 ini naik hampir dua kali lipat dari Mei 2020. Tepatnya 85,55 persen dari Mei 2020 yang hanya 72.651 ton. Nilainya hanya 76,38 juta dolar AS.
Dibandingkan dengan Juni 2019 atau secara year on year (yoy), impor Juni 2020 ini lebih melonjak lagi. Dibandingkan Juni 2019, lonjakan impor berkisar 187 persen lantaran selama periode yang sama di tahun lalu hanya terealisasi 46.992 ton dengan nilai impor 51,23 juta dolar AS.
Sementara itu, realisasi impor bawang putih dari Januari-Juni 2020 mencapai 284.363 ton. Nilainya setara 293,63 juta dolar AS.
Importasi bawang putih yang dilakukan RI selama Juni 2020 merupakan jumlah terbanyak dalam 6 bulan terakhir. Jumlahnya setara 47,41 persen dari total impor selama 6 bulan terakhir.
Komoditas bawang putih sempat mengalami kekurangan pasokan sejak Januari 2020 sampai beberapa bulan awal selama pandemi COVID-19. Akibatnya, harga sempat melonjak hingga Rp50 ribu di sejumlah wilayah seperti DKI Jakarta pada awal Februari 2020 dan terus berlanjut di wilayah timur Indonesia sampai April 2020 padahal harga eceran tertinggi bawang putih hanya Rp32 ribu per kg.
Kementerian Perdagangan pun sempat menerbitkan relaksasi impor bawang putih sehingga tak perlu memiliki rekomendasi impor dan izin khusus dari Kemendag di luar pemberitahuan impor yang berlaku sampai 31 Mei 2020.
"Kita akan membebaskan persetujuan impor bawang putih dan bawang bombay terhitung diundangkan hari ini dan berlaku besok," ujarnya dalam live di akun Youtube Kementerian Perdagangan Rabu (18/3/2020).
Menariknya, meski relaksasi impor sudah berakhir 31 Mei 2020 lalu, impor bawang putih Indonesia Juni 2020 malah melonjak. Bahkan nilainya menjadi yang tertinggi selama 6 bulan terakhir.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri