tirto.id - Perancis berhasil mengalahkan Kroasia dengan skor 4-2 dalam laga final Piala Dunia 2018, Senin 16 Juli waktu Indonesia. Bekas imperium terbesar di dunia itu mengukuhkan diri sebagai raja sepakbola setelah melakukan hal yang sama dua puluh tahun lalu.
Kemenangan Perancis berhasil juga membawa nama Kylian Mbappé sebagai pemain termuda setelah Pelé yang memenangi Piala Dunia.
Mbappé memang istimewa. Pria kelahiran 1998 sekaligus pemain muda terbaik Piala Dunia 2018 itu membawa petaka. Dua gol terjadi karena andil pemain ini.
Pada skema serangan gol ketiga Perancis, Mbappé membawa bola dan berhasil mengelabui pertahanan lawan. Dari sisi kiri gawang Kroasia, ia mengirim bola pada Antoine Griezmann di tengah kotak penalti. Bola dari Griezmann kemudian diteruskan pada Paul Pogba yang menanti di luar kotak penalti.
Tendangan pertamanya berhasil ditahan Modric, tetapi bola kedua melaju mulus ke gawang kiper Subasic. Dia tak bergerak, skor menjadi 3-1 untuk Perancis.
Kroasia yang tertinggal dua gol terus menyerang. Namun, serangan balik Perancis yang hampir selalu diteruskan kaki Mbappé kembali membuahkan gol. Mbappé yang berada di luar kotak penalti berada pada posisi bebas. Ia melesakkan sepakan ke sudut kanan gawang yang lagi-lagi tak bisa dijangkau Subasic.
Dari yang Membanggakan hingga yang Ingin Dilupakan
Jika Perancis punya Mbappé sebagai pemain termuda kedua di dunia yang menjuarai final Piala Dunia setelah Pelé, maka salah satu pemain Mesir—yang tidak lolos dari lubang jarum di grup A—juga punya rekor sendiri.
Kiper Essam El-Hadary resmi menjadi pemain tertua yang pernah tampil dalam laga Piala Dunia sepanjang masa. Ketika tampil dalam laga Mesir vs Arab Saud pada Senin (25/6) di Volgograd Arena, El-Hadary berusia 45 tahun 161 hari.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Faryd Mondragon, asal Kolombia. Ketika melawan Jepang pada 24 Juni 2014, Mondragon berusia 43 tahun tiga hari.
Itu baru satu dari sekian banyak rekor-rekor baru yang terpecahkan dalam Piala Dunia 2018.
Rekor penalti terbanyak terpecahkan bahkan ketika baru babak penyisihan grup. Dalam fase ini wasit sudah menghadiahi 24 penalti. Angka ini melebihi capaian 18 penalti di sepanjang turnamen, dari mulai babak penyisihan grup hingga final, pada Piala Dunia 1990, 1998 dan 2002. Bahkan dalam piala dunia sebelumnya penalti hanya terjadi 13 kali.
Rekor gol bunuh diri terbanyak juga terpecahkan pada turnamen ini. Total ada 12 gol pemain memasukkan bola ke gawangnya sendiri. Rekor ini sebelumnya ada pada Piala Dunia 1998. Ketika itu enam gol bunuh diri terjadi.
Salah satu gol bunuh diri yang paling tragis tentu saja Mario Mandžukić dalam partai final. Mandžukić lah orang pertama yang melakukan gol bunuh diri pada partai final—rekor yang tak bisa sama sekali dibanggakan.
Jika ada pemain lain yang mencatatkan rekor dan tak ingin dibanggakan, itu adalah Jesus Gallardo. Pemain Meksiko ini jadi orang tercepat yang dihadiahi kartu kuning oleh wasit sepanjang sejarah Piala Dunia. Ia mendapat kartu kuning ketika pertandingan lawan Swedia, 28 Juni, baru berlangsung 15 detik.
Sementara Cristiano Ronaldo, meski akhirnya harus pulang kampung lebih cepat, patut berbangga. Ia menorehkan rekor sebagai pemain tertua sepanjang sejarah Piala Dunia yang berhasil mencetak trigol (hattrick). Ini ia raih ketika berusia 33 tahun 130 hari kala melawan Spanyol. Ketika itu Spanyol dan Portugal harus berbagi angka karena bermain seri 3-3.
Partai ini jadi salah satu bukti kalau Piala Dunia 2018 memang menarik disimak karena jarang sekali pertandingan berakhir dengan skor kacamata. Dan faktanya memang demikian. Selalu tercipta gol pada 37 pertandingan pertama Piala Dunia 2018. Rekor pertandingan terlama tanpa skor terjadi pada Piala Dunia 1954 lalu. Ketika itu selalu ada gol dalam 26 pertandingan.
Pertandingan pertama yang berakhir 0-0 terjadi kala Perancis menghadapi Denmark pada 26 Juni. Perancis yang dicemooh karena terlampau bertahan membayarnya lunas sebagai juara dengan memasukkan gol paling banyak pada final dalam hampir 50 tahun terakhir, sejak Brasil pada 1970.
Piala Dunia kemungkinan besar selesai bagi megabintang berusia di atas 30 semisal Cristiano Ronaldo, Lionel Messi dan Luka Modrić. Tapi bagi Mbappé, Neymar, Eden Hazard, Romelu Lukaku, dan beberapa pemain muda lainnya, tentu rekor Piala Dunia lain mungkin mereka dipecahkan, dengan syarat tetap terpilih sebagai salah satu pemain timnas dan negaranya bisa ikut kejuaraan lagi empat tahun mendatang.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Rio Apinino