tirto.id - Jalur Pantai Utara (Pantura) merupakan kawasan yang ramai dilalui pemudik jelang Lebaran Hari Raya Idul Fitri. Jalur ini menghubungkan ibu kota dengan kota-kota besar sepanjang pulau Jawa, termasuk Serang, Cirebon, Brebes, Semarang, Gresik, Surabaya, hingga Banyuwangi.
Oleh karena itu, banyak pemudik yang memilih melintasi Jalur Pantura dalam perjalanan pulang kampung. Selain strategis, Jalur Pantura juga memiliki beragam kuliner enak yang bisa dicoba oleh para pemudik.
Ragam kuliner ini bisa disinggahi para pemudik sembari melakukan perjalanan ke kampung halaman. Meskipun saat ini telah dibangun jalan tol, Jalur Pantura masih sering digunakan oleh pemudik maupun pengemudi kendaraan pengangkut.
Periode mudik Lebaran 2023 atau Hari Raya Idul Fitri 1444 H akan berlangsung dalam waktu dekat. Menurut Polri puncak arus mudik Lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi terjadi mulai 19-21 April 2023.
Momen tersebut bertepatan dengan hari awal cuti Lebaran dan Hari Lebaran 2023 yang ditetapkan oleh pemerintah. Sementara itu, menurut prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan ada sekitar 123 juta orang yang akan melaksanakan mudik lebaran tahun ini.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa mudik Lebaran 2023 akan menjadi perjalanan yang panjang karena padatnya lalu lintas jalanan antar kota dan provinsi.
5 Rekomendasi Kuliner Enak Sepanjang Jalur Mudik Pantura
Sepanjang Jalur Pantura, ada beragam kuliner khas Pulau Jawa yang bisa dicoba oleh para pemudik. Dikutip dari laman Indonesia.go.id berikut 5 rekomendasi kuliner enak sepanjang jalur mudik Pantura:
1. Nasi Jamblang dan Empal Gentong, Cirebon
Cirebon merupakan salah satu wilayah yang dilewati Jalur Pantura. Kawasan ini terkenal dengan kuliner nasi jamblang dan empal gentongnya yang lezat.
Nasi jamblang sendiri adalah nasi yang berisi lauk pauk sederhana, seperti tempe, tahu,cumi hitam, sate-satean, dan telur dadar. Nasi jamblang biasanya disajikan dengan dibungkus daun jati agar tahan lama.
Sedangkan empal gentong adalah kuliner khas Cirebon berupa jeroan sapi yang dimasak dengan lembut dan kaya rempah. Tidak sulit menemukan nasi jamblang dan empal gentong di Jalur Pantura.
Kedua kuliner ini biasa ditemukan di pinggir-pinggir jalan, dalam bentuk warung makan maupun tenda kaki lima.
2. Sate Blengong, Brebes
Sate blengong adalah makanan khas Brebes yang sering diburu para pemudik lewat Jalur Pantura. Sate blengong sendiri adalah sate dari blengong atau bebek yang diasak dengan bumbu rempah dan disiram kuah kental
Sate blengong biasa dimakan masyarakat setempat dengan ketupat lontong dan telur asin khas Brebes. Selain ditemukan di wilayah Brebes, sate blengong juga dapat ditemui di warung-warung makan Jalur Pantura kawasan Tegal.
3. Soto Kudus, Kudus
Soto kudus juga merupakan kuliner favorit para pemudik yang lewat Jalur Pantura. Dikutip dari Antara, soto kudus khas Kudus biasanya dihidangkan dari daging kerbau atau ayam dengan kuah pekat penuh rempah.
Kuliner ini disukai karena berkuah dan hangat sehingga dapat meningkatkan stamina untuk melanjutkan perjalanan panjang.
Soto kudus di Jalur Pantura biasanya mulai ditemui ketika pemudik masuk wilayah Kudus, Demak, dan Pati. Kuliner ini biasa
4. Kuluban, Jepara
Kuluban adalah makanan khas Jepara yang mirip dengan urap. Sesuai dengan namanya, kuluban berisi sayur-sayuran yang dikombinasikan dengan parutan kelapa dan bumbu-bumbu.
Sayur-sayur yang digunakan dalam kuluban bisa berupa nangka muda, tauge, daun pepaya, kemangi, dan daun kenikir. Kuluban biasanya disajikan dengan nasi hangat dan lauk pauk seperti tempe, tahu, lele, dan ayam goreng.
5. Rujak Soto, Banyuwangi
Di timur Jalur Pantura, tepatnya di kawasan Banyuwangi terkenal dengan kuliner enak bernama rujak soto. Sesuai dengan namanya, kuliner rujak soto adalah kombinasi rujak sayur dengan kuah soto.
Rujak soto diisi dengan sayur mayur yang dibumbui kacang, selanjutnya disiram kuah soto dengan potongan daging ayam atau babat.
Editor: Yantina Debora