tirto.id - Realisasi penerimaan negara dalam APBN 2018 melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah. Hingga tutup tahun, realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.942,3 triliun atau lebih tinggi dari target di APBN 2018, yakni Rp1.894,7 triliun. Artinya, realisasi pendapatan negara setara dengan 100,2 persen dari target.
Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan capaian ini merupakan rekor terbaik dalam enam tahun terakhir.
"Kalau kita lihat ke belakang, 2012 adalah APBN yang mengalami realisasi (realisasi) lebih besar dari target. Tapi ini [tahun 2018] dilakukan tanpa ada APBN Perubahan," kata Sri Mulyani pada konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (2/12/2018).
Dari total pendapatan tersebut, realisasi penerimaan dalam negeri mencapai Rp1.928,4 triliun atau 101,8 persen dari target yang sebesar Rp1.893,5 triliun.
Dari sektor pajak, Pemerintah berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp1.521,4 triliun atau 94,0 persen dari target Rp1.618,3 triliun.
"Kalau 2017, kita lihat penerimaan perpajakan 94,0 persen. Tapi pertumbuhannya lebih tinggi dari 2017 yang hanya 4,6 persen. Tahun ini [2018] tumbuh 13,2 persen," ujar Sri Mulyani.
Sementara pemasukan negara dari sektor PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), realisasinya mencapai Rp407,1 triliun atau 147,8 persen dari target di APBN 2018: Rp275,4 triliun.
Pertumbuhan realisasi PNBP pada 2018 juga jauh lebih tinggi dibandingkan 2017 yang hanya 18,8 persen.
"Tahun ini [2018] pertumbuhannya 30,8 persen," ujar Sri Mulyani.
Sementara realisasi peneriman hibah pada 2018 tercatat sebesar Rp13,9 triliun atau tembus 1.164 persen dari target yang sebesar Rp1,2 triliun dalam APBN 2018.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom