Menuju konten utama

Realisasi Janji Kampanye Masuk Agenda 100 Hari Kerja Pramono

Pramono berjanji untuk menangani berbagai persoalan terkait jaring pengaman sosial bagi masyarakat.

Realisasi Janji Kampanye Masuk Agenda 100 Hari Kerja Pramono
Calon Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kedua kiri) berbincang dengan korban kebakaran saat meninjau posko pengungsian di SDN Kebon Kosong 09, Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/12/2024). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

tirto.id - Pramono Anung, berjanji akan mengunjungi warga Kampung Bayam hingga Tanah Merah jika sudah resmi menjabat Gubernur Jakarta. Tak hanya berkunjung, dia juga hendak merealisasikan janji-janji yang pernah dilontarkannya ke warga setempat. Kunjungan itu pun akan masuk dalam agenda 100 hari kerjanya.

Pramono mengatakan telah mengunjungi sejumlah daerah itu saat masa kampanye Pilkada Jakarta 2024. Di sana, Pramono berjanji untuk menangani berbagai persoalan terkait jaring pengaman sosial bagi masyarakat.

"Saya ingin [menangani] persoalan-persoalan yang menyangkut Kartu Jakarta Sehat, Jakarta Pintar, Lansia, Difabel. Kemudian juga, urusan RT/RW adalah persoalan basic, dasar, yang ada di masyarakat," ucapnya di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (12/12/2024).

"Termasuk, persoalan Kampung Bayam, Tanah Merah, Kampung Akuarium, saya akan datangi di awal," lanjut dia.

Selain itu, Pramono hendak merealisasikan janji kampanyenya tentang pemutihan ijazah yang tertahan di sekolah karena ketidakmampuan masyarakat membayar iuran pendidikan.

"Termasuk, begitu banyaknya ijazah yang tertahan. Saya akan putihkan. Kalau saya jadi gubernur, itu pasti akan saya lakukan," sebutnya.

Pramono juga hendak merealisasikan program sarapan gratis untuk sekolah-sekolah di Jakarta. Menurut dia, janji kampanye itu sejalan dengan program pemerintah pusat, yakni makan bergizi gratis (MBG).

Eks Menteri Sekretaris Kabinet era Joko Widodo itu menilai APBD Jakarta 2025 akan mencukupi untuk program sarapan gratis tersebut.

Pramono juga menyinggung soal pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara. Menurutnya, Jakarta dengan statusnya yang baru harus pula memiliki “nilai” baru.

"Wajah Jakarta harus ada karena sudah bukan menjadi ibu kota negara. Ada identitas yang khas dan itu disebutkan adalah Betawi. Sehingga, saya pelan-pelan secara pasti, walaupun saya orang Jawa, sampai hari ini masih dipanggil mas, saya ingin bahwa wajah Jakarta itu wajah Betawinya akan tampak," urai politikus PDIP tersebut.

Baca juga artikel terkait PILKADA 2024 atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fadrik Aziz Firdausi