tirto.id - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menerangkan bahwa anggaran pendidikan rencananya sebesar Rp608,3 triliun (T) dari belanja negara. Hal ini berdasarkan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023. Anggaran ini meningkat dari APBN 2022 yang sebesar Rp542,8 triliun.
“Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM), disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp608,3 triliun,” kata Jokowi dalam Pidato Presiden RI terkait Pengantar RAPBN 2023 dan Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen RI, Selasa (16/8/2022).
Menurut dia, Indonesia harus mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi. Selain itu, Indonesia harus menyiapkan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa.
Kemudian Jokowi menuturkan, bahwa upaya peningkatan kualitas SDM Indonesia ditekankan pada lima hal. Yaitu peningkatan akses pendidikan pada seluruh jenjang pendidikan, peningkatan kualitas sarana-prasarana penunjang kegiatan pendidikan terutama di daerah terluar, tertinggal, dan terdepan (3T), penguatan link and match dengan pasar kerja, pemerataan kualitas pendidikan, serta penguatan kualitas layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain dengan mendukung perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi,” sambung dia.
Jokowi pun mengatakan bahwa belanja negara dalam RAPBN 2023 direncanakan sebesar Rp3.041,7 T yang meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.230,0 T serta transfer ke daerah Rp811,7 T.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri