tirto.id - Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis (31/10/2019) menyetujui Komjen Idham Aziz sebagai Kapolri. Idham mendapatkan persetujuan dari 361 anggota DPR RI yang hadir dalam Rapat Paripurna yang baru dimulai pukul 16.00 WIB.
"Perkenankan saya menanyakan, apakah laporan Komisi III DPR tentang uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri dapat disetujui?" kata Ketua DPR RI Puan Maharani, saat memimpin Rapat Paripurna DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
"Setuju," jawab serempak para anggota DPR yang hadir.
DPR telah menyelesaikan rangkaian uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon tunggal Kapolri, Idham Azis, pada Rabu (30/10/2019). Idham lolos dengan proses yang cepat dan DPR secara aklamasi memilih Idham sebagai pengganti Tito Karnavian yang kini menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Semua fraksi berkesimpulan bahwa tidak perlu membuat pandangan fraksi namun keputusan melalui kapoksi, yaitu aklamasi. Aklamasi untuk menyetujui Komjen Idham Azis sebagai Kapolri," jelas Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry di ruang rapat Komisi III, Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).
Idham merupakan lulusan Akademi Kepolisian 1988. Polisi kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara, 30 Januari 1963 ini dikenal berpengalaman di bidang reserse dan antiteror. Jabatan terakhirnya adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Dalam penanganan kasus terorisme, Idham pernah terlibat di kasus Bom Bali II, Operasi Camar Maleo untuk menangkap kelompok Santoso, hingga Operasi Tinombala di Poso. Salah satu prestasinya yakni penanganan anti-teror saat terlibat dalam operasi melumpuhkan “gembong” Jamaah Islamiya, Azhari dan kelompoknya di Batu, Jawa Timur pada November 2005.
Pada periode 2014-2016, Idham Azis menjabar Kapolda Sulawesi Tengah, daerah hukum yang dianggap “rawan” aksi teror oleh kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso.
Saat Tito menjadi Kapolri, karier Idham makin melejit dan ditarik ke Mabes Polri. Pada Maret-September 2016, Idham menjadi Inspektur Wilayah II Inspektorat Pengawasan Umum Polri. Kemudian, ia menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri pada September-Juli 2017. Setelah itu, Idham menjadi Kapolda Metro Jaya pada Juli 2017 hingga Januari 2019.
Namun, Idham Azis memiliki rapor merah karena telah gagal menangani kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Kasus ini terjadi ketika ia menjadi Kapolda Metro Jaya. Perkara ini tak kunjung menemukan titik terang hingga Idham menjadi calon tunggal Kapolri.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Widia Primastika