tirto.id - Rapat Ecxo PSSI diagendakan bakal dihelat pada Jumat (8/5/2020) besok. Untuk itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh, bakal mengusulkan agar pembahasan dalam rapat juga membicarakan mengenai struktur keanggotan di Komite Tetap.
“Nanti akan saya usulkan. Ini agar sistem bisa berjalan,” katanya kepada Antara, Rabu (7/5/2020) malam.
Pembahasan utama dalam rapat yang rencananya dilakukan secara virtual itu menitikberatkan pada kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 yang terhenti karena pandemi Corona.
Kendati demikian, Ahmad Riyadh menuturkan bahwa pembahasan tentang Komite Tetap juga mesti didiskusikan lantaran masih adanya komite-komite di Komite Tetap yang strukturnya belum terbentuk. Menurutnya, hal itu penting agar organisasi berjalan lebih efisien.
“Minimal ada tiga orang di setiap komite di Komite Tetap. Komite Tetap ini ibaratnya dapur, ‘think thank’, tempat membahas permasalahan,” ujarnya.
Seperti dilaporkan Antara, hingga kini PSSI belum mengumumkan secara resmi susunan lengkap para pengisi Komite Tetap periode 2019-2023. Dari 14 komite yang terdapat di Komite Tetap, PSSI baru memublikasikan jajaran Komite Wasit, yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) Sonhadji dan Hasani Abdulgani sebagai wakil.
Berdasarkan pasal 44 Statuta PSSI, terdapat total 14 komite yang menjadi Komite Tetap PSSI di antaranya Komite Keuangan, Komite Teknis dan Pengembangan, Komite Kompetisi, Komite Wasit hingga Komite Pengembangan Usia Muda.
Pada pelantikan yang dilakukan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Februari 2020, PSSI hanya memperkenalkan jajaran Komite Eksekutif periode 2019-2023 beserta Badan Yudisial yang terdiri dari Komite Disiplin, Komite Banding, dan Komite Etik.
Dalam rapat nanti, Moch. Iriawan selaku Ketua Umum PSSI mengatakan akan menimbang dan melihat permasalahan klub-klub Liga 1 dan Liga 2, terutama dalam hal finansial. Sejauh ini, PSSI belum memutuskan apakah kompetisi dilanjutukan atau disetop.
Hal itu dikarenakan hingga kini PSSI masih mengacu kepada status force majeure hingga 29 Mei mendatang. Setelah itu, baru organisasi tertinggi sepak bola Indonesia tersebut akan menentukan langkah yang dianggap terbaik untuk sepak bola Indonesia.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Nur Hidayah Perwitasari