tirto.id - PSSI mendesak PT LIB agar tidak memotong subsidi kepada klub-klub Liga 1 dan Liga 2 musim 2020. Pernyataan itu terlontar lantaran PT LIB, dalam surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020, mengusulkan akan membayar subsisi sebesar 67 persen.
Alasan yang dikemukakan PT LIB yakni adanya laporan arus kas (cash flow). Akan tetapi, PSSI tidak menyetuji dan menginginkan subsidi tetap dibayarkan dengan besaran seperti kesepakatan awal.
“Sebagai operator Liga 1 dan Liga 2, sudah menjadi kewajiban dari PT Liga Indonesia Baru [LIB] untuk melakukan pembayaran subsidi kepada klub-klub Liga 1 maupun Liga 2 dengan jumlah yang telah disepakati sebelumnya,” tulis PSSI dalam surat balasan bernomor 1098/UDN/135/V-2020 seperti dikutip Antara, Selasa (5/5/2020) malam.
“Yaitu masing-masing Rp520 juta, bukan sebesar Rp350 juta untuk Liga 1, dan untuk Liga 2, masing-masing sebesar Rp250 juta untuk termin pembayaran pertama, bukan sebesar Rp100 juta seperti yang tertera dalam surat,” lanjut pernyataan PSSI.
Sementara itu, adapun isi usulan dari surat PT LIB bertanda tangan Direktur Utama, Cucu Somantri sebagai berikut:
“PT LIB telah melakukan penghitungan berdasarkan laporan arus kas/proyeksi keuangan yang ada. Terkait hal ini, LIB akan melakukan pembayaran 67 persen atas kontribusi komersial tahap kedua kepada seluruh klub peserta kompetisi Shopee Liga 1 tahun 2020 sehingga setiap klub menerima Rp350 juta. Untuk total 18 klub sebesar Rp6,3 miliar,” tulis isi surat dari PT LIB.
“Dan pembayaran 40 persen atas kontribusi komersial tahap satu kepada 18 klub Liga 2 2020 sehingga setiap klub menerima Rp100 juta. Untuk totalnya 18 klub sebesar Rp1,8 miliar. Adapun sebelumnya enam klub Liga 2 sudah diberikan subsidi,” tambahnya.
Dalam kesepakatan awal sebelum digelarnya Liga 1 2020 antara LIB dan klub, besaran subsidi untuk satu musim sebesar Rp5,2 miliar yang dibayarkan secara bertahap tiap bulan. Sedangkan untuk Liga 2, subsidi tiap klub dalam satu musim senilai Rp1,15 miliar.
Akan tetapi, hingga pertengahan April 2020, sejumlah klub mengaku belum menerima subsidi bulan Maret. Bhayangkara FC, misalnya, mengirimkan surat kepada PT LIB dalam rangka menagih subsidi tersebut.
Menurut Chief Operating Officer (COO), Sumardji, subsidi itu diperlukan karena klub tidak ada pemasukan selama pandemi COVID-19.
