tirto.id - Gerakan BDS makin ramai gaungnya. Apalagi akhir-akhir ini kekerasan di Gaza semakin meningkat eskalasinya.
Para aktivis pro Palestina berharap, gerakan BDS ini dapat memberi tekanan yang lebih keras terhadap Israel.
Selain itu, mereka juga berharap, gerakan BDS atau boikot produk pro Israel dapat menarik dukungan yang lebih besar, serta pada akhirnya membuat Israel tersingkir secara internasional.
BDS adalah singkatan dari Boycott, Divestment and Sanctions atau Boikot, Divestasi dan Sanksi. Ini adalah movement atau gerakan protes non-kekerasan yang dilakukan secara global.
BDS adalah gerakan yang terinspirasi dari perjuangan anti-apartheid di Afrika Selatan, serta gerakan hak-hak sipil AS.
Aktivis anti-apartheid di Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu, adalah salah satu pembela gerakan BDS yang amat aktif menunjukkan dukungannya.
Gerakan BDS ini muncul pertama kali pada 2005. Setahun sebelumnya, Mahkamah Internasional menegaskan, tembok pemisah yang dibangun Israel di sepanjang Tepi Barat Palestina, tempat pemukiman warga Israel, merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.
Boikot yang dilakukan oleh gerakan BDS tidak hanya mencakup produk dan perusahaan Israel, namun juga terhadap berbagai perusahaan raksasa non-Israel yang diyakini terlibat dalam penindasan terhadap warga Palestina.
Tanggapan Kemenperin terhadap Ajakan Boikot Produk Pro Israel
Menanggapi ramai gerakan boikot produk-produk Israel atau movement BDS, Kemenperin atau Kementerian Perindustrian lewat Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, seperti dilansir Antara News, mengatakan bahwa ajakan boikot itu bisa menjadi momentum yang baik untuk memperkuat industri dalam negeri.
Selain itu, ajakan boikot tersebut juga dapat membantu upaya pemerintah yang tengah melakukan pengetatan masuknya barang-barang impor ke dalam negeri.
Putu Juli Ardika juga berharap, akibat adanya gerakan boikot terhadap produk-produk Israel ini, berbagai produksi dalam negeri bisa lebih diminati oleh masyarakat Indonesia, dan dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh pasar domestik.
Indonesia sendiri sangat mengecam keras berbagai Tindakan kekerasan yang terjadi di Gaza. Kekerasan akibat konflik Hamas-Israel ini telah mengakibatkan penderitaan dan semakin banyak jatuh korban sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Daftar Seruan Produk Pro Israel yang Diboikot
Beberapa produk dan perusahaan Israel yang diboikot oleh gerakan BDS ini di antaranya adalah:
- HP (Hewlett Packard)
HP dianggap membantu penciptaan sistem ID biometrik yang digunakan Israel untuk membatasi pergerakan warga Palestina.
- Siemens
Siemens dianggap terlibat dalam pembangunan pemukiman ilegal Israel melalui rencana pembangunan Interkonektor EuroAsia.
- AXA
AXA banyak melakukan investasi di berbagai bank Israel. AXA dianggap membantu pencurian tanah dan sumber daya alam Palestina.
- Puma
Puma menjadi sponsor Asosiasi Sepak Bola Israel, termasuk tim-tim di kawasan permukiman ilegal milik Israel di Palestina.
- SodaStream
SodaStream dituduh terlibat dalam kebijakan Israel untuk menggusur warga asli Badui-Palestina di Naqab (Negev).
- Ahava
Ahava merupakan perusahan kosmetik yang mempunyai tempat produksi, pusat pengunjung, dan toko di pemukiman ilegal Israel.
- Sabra
Sabra Hummus adalah patungan antara PepsiCo dan Strauss Group yang memberikan dukungan finansial kepada tentara Israel.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno