tirto.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) akan melaporkan kepada pemerintah terkait dampak negatif ekonomi terhadap aksi boikot produk yang dianggap terafiliasi Israel, Rabu (6/12/2023). Ketua Bidang Perdagangan, APINDO, Anne Patricia Sutanto, menuturkan informasi yang akan dilaporkan ke pemerintah terkait produk-produk terdampak aksi boikot.
“Rilis dampak negatif ekonomi, besok kami informasikan ke pemerintah,” kata Anne kepada Tirto, Selasa (5/12/2023).
Sementara itu, Anne mengklaim pihaknya tidak menjanjikan untuk merilis produk yang terafiliasi Israel. Namun, dia menuturkan APINDO akan merilis dampak ekonomi terkait aksi boikot tersebut.
“Salah [terkait rilis daftar produk], enggak pernah janjikan, salah disadur, [kami] lebih ke arah brand yang terimbas boikot, tapi bukan rilis brand-nya,” ungkap Anne.
Dia menjelaskan, ada beberapa produk yang terdampak terkait aksi boikot, seperti produk fast moving consumer goods (FMCG) dan chain fast food. Dia menilai, justru produk dari perusahaan-perusahaan asal Indonesia juga ikut terdampak.
“FMCG terdampak, tapi chain fast food restaurant lebih terdampak, padahal supply chain-nya rata-rata perusahaan Indonesia, supplier-nya,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani, mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak pernah mengeluarkan daftar produk pro agresi militer Israel. Untuk itu, kekosongan pada produk-produk tertentu berdampak pada pengusaha.
Shinta membeberkan, aksi boikot akhir-akhir ini tidak memiliki kepastian, apakah produk yang diisukan benar mendukung Israel.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin