Menuju konten utama

Ramai-ramai Menolak Tampil untuk Inaugurasi Trump

Inaugurasi presiden AS biasanya bertabur bintang. Musisi-musisi besar bersedia tampil karena merasakan adanya kebanggaan. Namun, ini tidak terjadi untuk pelantikan Donald Trump. Para musisi nomor wahid jauh-jauh hari menyatakan penolakannya untuk tampil.

Ramai-ramai Menolak Tampil untuk Inaugurasi Trump
Beyonce Knowles bernyanyi di upacara pelantikan Presiden AS Barrack Obama pada 21 Januari 2013. GETTY IMAGES

tirto.id - Sejatinya, inaugurasi Presiden Amerika Serikat adalah pesta besar. Apalagi kalau yang dilantik adalah orang yang mengubah sejarah. Barack Obama, misalkan. Presiden kulit hitam pertama dalam sejarah AS ini dilantik menjadi presiden ke-44 pada 20 Januari 2009.

Konser perayaan inaugurasi Obama ini diberi nama We Are One, sebuah simbol usaha dihapuskannya rasisme, sekaligus harapan akan masa depan yang lebih baik. Saat itu, ada sekitar 400.000 orang yang diperkirakan menghadiri pembaiatan Obama. Membuatnya menjadi inaugurasi dengan jumlah penonton terbanyak dalam sejarah. Konser inaugurasinya digarap dengan serius dan ketat, melebihi segala standar konser biasa. Maklum, nyawa Presiden taruhannya. Apalagi ada banyak kasak-kusuk akan terjadi penembakan. Untung kekhawatiran itu tak terjadi. Penonton, juga Obama dan keluarganya, menikmati konser dengan nyaman dan aman.

Yang tampil pun bukan artis kemarin sore, dan bukan hanya musisi. Ada pula aktor seperti Tom Hanks, Jamie Foxx, Samuel L. Jackson, Steve Carell, Marisa Tomei, Denzel Washington, Jack Black, Rosario Dawson; hingga atlet seperti Tiger Woods. Sedangkan dari kalangan musisi, yang hadir adalah deretan kelas A. Sebut saja Herbie Hancock, Jon Bon Jovi, Bruce Springsteen, U2, Pete Seeger, Sheryl Crow, dan Beyonce.

Pesta inaugurasi ini disiarkan di seluruh dunia. Di AS, acara ini ditonton oleh sekitar 37,8 juta orang. Di Jerman, acara ini disaksikan oleh 11 juta penonton, 7 juta orang di Perancis, dan disaksikan sebanyak 21 juta video stream di internet. HBO bahkan merilis DVD yang terdiri dari 2 set.

Yang dilakukan oleh Obama adalah perpanjangan sejarah tampilnya musisi-musisi kelas atas dalam inaugurasi Presiden AS. Sewaktu Bill Clinton dilantik, artis yang tampil merentang, mulai dari Bob Dylan, Michael Jackson, Elton John, juga Fleetwood Mac yang secara khusus reuni untuk tampil di acara itu. Sedangkan di acara Kid's Inaugural, tim Bill Clinton mengundang Boyz II Men, Celine Dion, Kenny Loggins, hingga para pemain di The Mickey Mouse Club.

Tapi perlu dicatat bahwa tidak semua inaugurasi Presiden dirayakan meriah, baik oleh musisi maupun rakyatnya. Saat George W. Bush dilantik pada 2000, ada bola tenis dan telor yang dilempar ke rombongan Presiden saat parade inaugurasi. Begitu pula inaugurasi Bush di periode kedua. Ada beberapa protes di sepanjang rute yang dilewati Bush dan rombongan. Karena itu, secara nama dan reputasi, yang tampil di inaugurasi Bush pun bukanlah yang benar-benar mentereng. Tercatat nama musisi yang pernah tampil dalam acara Bush adalah Ricky Martin, dan duo musisi country Brooks & Dunn.

Penolakan-penolakan seperti yang terjadi pada Bush, rupanya juga terjadi pada inaugurasi Donald Trump, sosok kontroversial yang banyak diprediksi akan menjadi presiden terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.

Infografik Inagurasi Presiden AS

Menolak Trump Adalah Sikap Politik

Ketika Donald Trump terpilih, jelas ada banyak orang yang terkejut. Dia adalah sosok calon Presiden --dan sekarang Presiden-- yang paling kontroversial. Mulai dari menuding bahwa akta kelahiran Barack Obama adalah palsu, janji untuk membangun tembok besar guna membendung kedatangan imigran, menuduh para pekerja Meksiko adalah kriminal dan pemerkosa, hingga berbagai cuitan rasis dan seksis di Twitter.

Karena itu, ada banyak warga AS yang kemudian menolak Trump untuk jadi Presiden mereka, termasuk para musisi. Dulu, terutama pada masa Obama, tampil untuk inaugurasi Presiden adalah momen penting sekaligus membanggakan. Tapi di era Trump? Tak banyak yang mau melakukannya.

"Bukan hal yang mengejutkan kalau tim Trump kesulitan mencari seniman terkenal untuk inaugurasi," kata jurnalis musik Steven Horowits, pada The Guardian. "Jika kamu melihat dukungan artis pada sebelum coblosan, dukungan terbesar para seniman adalah untuk Hillary Clinton."

Tampil di inaugurasi Trump akan banyak berisiko, antara lain ditinggal oleh para penggemar mereka. Kesulitan mencari seniman top ini kemudian dijadikan olok-oloh oleh Alec Baldwin. Selama 2016, Baldwin rutin menjadi peniru Trump di acara Saturday Night Live, dan amat berhasil. Dalam arti: menjadikan Trump sebagai bahan olokan dan celaan. Karena perannya itu, Trump sempat kesal pada Baldwin dan menumpahkan kekesalannya itu via Twitter.

"Aku menonton sebagian acara Saturday Night Live kemarin malam. Acara itu jelas bias dan subyektif. Sama sekali tidak lucu. Apa ini yang namanya kesetaraan?"

Baldwin kemudian membalas bahwa setelah pemilihan, tak ada lagi kesetaraan. "Sudah bukan waktunya kesetaraan. Kamu mencoba jadi presiden, dan orang-orang merespons. Cuma itu saja." Baldwin, dengan nada olok-olok, menawarkan diri untuk tampil di inaugurasi Trump. Pilihan lagu yang akan dia bawakan? "Highway to Hell" dari band rock AC/DC. Sebuah simbol bahwa Amerika Serikat akan jadi neraka di bawah kepemimpinan Trump.

Tidak hanya musisi top yang ogah tampil di inaugurasi Trump. Hingga sekarang, tak ada satupun marching band dari Washington DC yang memutuskan untuk tampil di inaugurasi tahun ini. Biasanya, setidaknya ada satu marching band dari Washington DC yang tampil sejak 5 inaugurasi terakhir. Majestic Marching Knights dari SMA Ballou, misalkan. Tampil di inaugurasi kedua George W. Bush, 2005 silam. Membawakan lagu milik Destiny's Child, "Lose My Breath". Mereka juga tampil di inaugurasi kedua Barack Obama, memainkan lagu James Brown, "I Got You (I Feel Good)".

"Kami kira, hanya ada sedikit antusiasme untuk tampil di acara inaugurasi Trump," kata Luke Wiscombe dari Music Celebrations International, pada NBC Washington.

Menurut Steven Horowitz, hal ini membuktikan bahwa Trump memang tak banyak didukung di kalangan musisi. Bahkan, kata Horowitz, "artis yang selama ini dikenal non-politis, seperti Bruno Mars dan Justin Timberlake, paham kalau mereka akan menanggung risiko besar kalau tampil di inaugurasi Trump." Rasanya baru pertama kali ini, tampil di acara inaugurasi Presiden menjadi sebuah sikap politik.

Beberapa nama yang sudah menolak undangan untuk tampil di inaugurasi Trump antara lain adalah Elton John, Kiss, hingga David Foster. Alasannya beragam, mulai jadwal bentrok seperti yang diungkapkan Gene Simmons dari Kiss. Hingga alasan tak ingin mengganggu perasaan fans yang merupakan pendukung Hillary Clinton, seperti yang dikemukakan David Foster.

Bahkan Trump yang diusung oleh partai Republik, juga diabaikan oleh musisi-musisi country, yang secara teritori banyak berasal dari kawasan pendukung partai Republik. Padahal selama ini para musisi country tak segan menyatakan keberpihakan politiknya.

"Tahun 2016 mungkin untuk pertama kalinya dalam sejarah musik country, risiko mendukung salah satu calon Presiden melebihi besarnya reward," kata Dave Moody, personel band country The Moody Brothers.

Tim Trump rupanya tak mau kehilangan muka dengan penolakan-penolakan itu. Boris Epstheyn, direktur komunikasi untuk inaugurasi Trump, mengatakan bahwa nihilnya musisi top di acara Trump merupakan sesuatu yang tidak penting-penting amat. Sejauh ini, nama terkenal yang memutuskan untuk tampil adalah Jackie Evancho, penyanyi perempuan berusia 16 tahun jebolan America's Got Talent.

"Ini bukan Woodstock," kata Epshteyn pada CNN. "Bukan pula konser musim panas."

Sedangkan Trump, seperti biasa, memilih untuk sesumbar di Twitter. Dia menulis: "The so-called 'A' list celebrities are all wanting tix to the inauguration, but look what they did for Hillary, NOTHING. I want the PEOPLE!"

Saat ini, tim Trump sedang menunggu konfirmasi dari The Beach Boys untuk tampil. Kalau mereka memutuskan mau tampil, muka tim Trump akan sedikit terselamatkan. Setidaknya ada satu nama besar yang patut dihormati. Tapi jika tidak? Mungkin ini akan jadi inaugurasi yang paling tak meriah dan nihil penampilan musisi besar AS.

Kalau itu terjadi, mungkin Trump harus mempertimbangkan Alec Baldwin untuk tampil dan menyanyikan tentang jalan tol menuju neraka.

Baca juga artikel terkait PELANTIKAN PRESIDEN AS atau tulisan lainnya dari Nuran Wibisono

tirto.id - Musik
Reporter: Nuran Wibisono
Penulis: Nuran Wibisono
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti