tirto.id - Seks bukanlah perkara hasrat semata. Kehidupan di ranjang juga dipengaruhi kondisi fisik yang mumpuni dan keadaan mental yang baik. Ketimbang memasok suplemen untuk meningkatkan stamina atau mengatasi kendala lain saat bercinta, sejumlah peneliti memaparkan cara lebih mudah dan minim risiko: berolahraga secara teratur.
Menurut mereka, olahraga mampu menciptakan efek domino terhadap performa seseorang saat bercinta.
Diungkapkan dalam situs International Society for Sexual Medicine, olahraga bisa menjadi alternatif menangani disfungsi ereksi pada laki-laki. Saat laki-laki normal terangsang, peredaran darah ke penisnya akan berjalan dengan lancar sehingga mampu membuat ereksi. Hal sebaliknya terjadi pada mereka yang mengalami problem disfungsi ereksi.
Problem peredaran darah ke penis yang terhambat ini bisa diakibatkan oleh gaya hidup tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi makanan berkolesterol, atau adanya riwayat tekanan darah, kadar gula, dan trigliserida yang tinggi.
Olahraga reguler dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah ke penis, sehingga problem disfungsi ereksi pun dapat direduksi. Hal ini telah dibuktikan dalam studi yang dilansir WebMD, yang menyatakan bahwa para laki-laki dengan masalah seksual ini mengalami pengurangan gejala begitu menjajal olahraga teratur.
Studi lain dari Harvard terhadap 31.000 laki-laki di atas 50 tahun yang aktif secara fisik berkemungkinan lebih kecil untuk mengalami impotensi. Olahraga ringan semacam berjalan selama 30 menit pun bisa memperkecil kemungkinan disfungsi ereksi pada kemudian hari.
Baca juga: Seks yang Tetap Membara Saat Usia Bertambah
Salah satu olahraga yang bisa dilakukan laki-laki untuk mengatasi disfungsi ereksi adalah senam otot panggul, demikian disampaikan dalam studi dari University of the West, Inggris Raya. Senam panggul atau kegel membantu 40 persen laki-laki dengan disfungsi ereksi untuk pulih.
Lazimnya, kegel dilakukan oleh perempuan untuk mengencangkan otot, khususnya pasca-melahirkan. Kendati begitu, bukan berarti kegel tidak bermanfaat laki-laki. Latihan ini membantu memperkuat otot bulbocavernous yang berperan dalam ereksi, ejakulasi, dan perkemihan pada laki-laki.
Baca juga: Video Gim, Stres, dan Kemampuan Seks
Terkait reproduksi, studi dari British Journal of Sport Medicine juga menemukan bahwa laki-laki yang rutin berolahraga setidaknya 15 jam seminggu memiliki sperma lebih banyak daripada laki-laki yang malas berolahraga.
Olahraga juga bisa menjaga kondisi psikologis seseorang, baik laki-laki maupun perempuan. Perbaikan suasana hati, pencegahan depresi dan kecemasan menjadi hal-hal yang dimungkinkan terjadi dengan melatih tubuh secara reguler. Tentunya, kondisi psikologis menjadi faktor signifikan yang menentukan apakah seseorang mendapatkan kepuasan seks atau tidak. Semakin stres atau depresi dia, semakin kecil potensinya untuk menikmati bercinta dengan sang pasangan.
Spesifik untuk perempuan, studi dari University of Texas menemukan bahwa partisipan penelitian mereka 169 persen lebih terangsang saat menonton porno setelah 20 menit bersepeda dibanding ketika menonton tanpa bersepeda sebelumnya. Latihan kardiovaskular macam ini memang bisa memompa darah lebih cepat, dan saat perempuan bersemangat, darah mengalir deras ke area klitorisnya, membuat kelaminnya semakin sensitif. Dampaknya, semakin mudah ia orgasme.
Salah satu olahraga yang bisa dijajal adalah berdansa. Selain itu, latihan mengangkat beban pun bisa meningkatkan level hormon yang mengambil andil dalam gairah seksual perempuan, demikian disampaikan Kim Chronister, penulis The Psychology Behind Fitness Motivation.
Semakin jarang seseorang melatih fisiknya, semakin potensial ia mengalami kendala saat bercinta. Keram lumrah dialami oleh mereka yang mengalami kekakuan otot lantaran jarang berolahraga. Salah satu olahraga yang patut dijajal untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh ialah yoga. Pose-pose dalam yoga dapat melenturkan macam-macam otot sehingga berdampak terhadap banyaknya variasi gaya yang bisa dilakukan saat bercinta.
Di samping itu, stamina pun bisa didongkrak dengan berolahraga. Stamina yang prima potensial membuat durasi bercinta lebih panjang. Dengan berolahraga pula, seseorang dapat melatih diri untuk menghabiskan energi secara lebih efisien.
Baca juga: Apakah Durasi Bercinta Sebaiknya Sampai 44 Menit?
Kerap kali perempuan merasa tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya di hadapan pasangan. Olahraga bisa menjadi jalan untuk mengentaskan permasalahan ini. Latihan fisik yang dilakukan teratur bisa membuat bentuk tubuh tetap proporsional, sehingga kekhawatiran akan penilaian fisik yang buruk pun dapat terhindari.
Penulis: Patresia Kirnandita
Editor: Maulida Sri Handayani