tirto.id - Luthfi Rahinal Amanat (25) berbunga-bunga suatu kali di tahun 2000. Pada tahun itu, saat masih duduk di bangku sekolah dasar, ia memperoleh komputer pertamanya. Luthfi ingat betul komputernya memiliki RAM sebesar 128MB, VGA 8MB, kapasitas penyimpanan berbasis hard disk sebesar 40GB, dan, tentu saja, Intel Pentium 3 berkekuatan 1,4GHz sebagai prosesor.
“Senang, bisa main Solitaire,” katanya mengingat PC pertamanya itu.
Komputer yang dimiliki Luthfi merupakan komputer rakitan. Di zaman sebelum notebook bisa dimiliki hampir semua orang, merakit merupakan sesuatu yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. Setiap orang punya setelan dan spesifikasi masing-masing atas PC rakitan. Kuat atau lemahnya komputer hanya ditentukan dana si pemilik. Yang menarik, dalam tiap perakitan PC, prosesor buatan Intel banyak jadi pilihan. Di zaman Luthfi, prosesor buatan Intel itu ialah Pentium.
Pentium 3, seperti yang dimiliki Luthfi, merupakan generasi lanjutan dari brand prosesor Pentium dari Intel.
Pentium generasi pertama lahir pada 22 Maret 1993, tepat hari ini 25 tahun lalu. Pentium berarti “lima”— merujuk pada arsitektur prosesor generasi kelima yang dibuat Intel.
Pada permulaan, Intel sebenarnya tak hendak memberi nama Pentium. i586 adalah pilihan awal. Sayangnya, mengikuti aturan, angka tidak dapat dijadikan merek dagang. Merujuk laman Toms Hardware, Intel lalu menggandeng Lexicon Branding, firma pemasaran yang melahirkan logo bagi Apple PowerBook, BlackBerry, hingga Adobe InDesign. Pentium lantas dipilih sebagai nama produk.
Pentium generasi pertama adalah prosesor yang memiliki 3,1 juta transistor—meningkat dari 1,2 juta transistor pada pendahulunya, prosesor Intel 80486—dan memiliki clock speed antara 60 hingga 66 MHz. Ia juga merupakan prosesor berarsitektur superskalar x86 pertama yang diproduksi Intel. Superskalar ialah istilah yang merujuk pada prosesor yang mampu melakukan banyak instruksi di setiap siklusnya. Sementara x86 alias 80x86 adalah nama bagi rancangan arsitektur yang dikembangkan perusahaan ini. Intel menciptakan Pentium dengan teknologi 800 nanometer.
Menambang Untung dari Pentium
Di awal peluncurannya, Intel Pentium dijual dengan harga $878 untuk versi 60 MHz dan $964 untuk versi 66 MHz. Majalah Computerworld (8/2/1993) melaporkan, prosesor baru dari Intel tersebut diprediksi hanya akan dikapalkan sejumlah 200 ribu unit. Sebuah prediksi yang terbilang kecil. Sebagai perbandingan, AMD, produsen pembuat prosesor pesaing Intel, menjual 3,15 juta prosesor 386 dari Januari hingga Maret 1993.
Arsip The New York Times menyebut bahwa Pentium memberi banyak keuntungan finansial untuk Intel. Pada 1994, hampir setahun selepas Pentium dirilis, Intel berencana memproduksi 6 hingga 7 juta prosesor Pentium. Angka itu setara dengan 25 persen pengapalan PC di kuartal ke-4 tahun tersebut.
Pada kuartal ke-2 1994, Intel mengklaim memperoleh laba bersih sebesar $640 juta atas penjualan Pentium. Meningkat dari laba bersih sebesar $569 di kuartal yang sama setahun sebelumnya.