Menuju konten utama

Qunut Witir Ramadhan 2024 Mulai Tanggal Berapa & Hari Apa?

Qunut witir Ramadhan 2024 mulai tanggal berapa dan baca doa apa? Qunut sholat witir dimulai malam 16 Ramadhan 1445 H atau Selasa, 26 Maret (malam Rabu).

Qunut Witir Ramadhan 2024 Mulai Tanggal Berapa & Hari Apa?
ilustrasi foto ramadhan 2024. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bacaan doa qunut saat sholat witir pada malam Ramadhan 2024 dimulai pada malam ke-16 yang bertepatan dengan Selasa, 26 Maret 2024 (Malam Rabu). Sejak malam tersebut hingga malam terakhir Ramadhan, kalangan Nahdlatul Ulama (NU) akan membaca doa qunut.

Salah satu kalangan yang menyelenggarakan shalat malam Ramadhan sejumlah 23 rakaat (20 rakaat salat Tarawih + 3 rakaat salat Witir) di Indonesia adalah NU.

Dalam tradisi NU, pada separuh terakhir Ramadan juga terdapat bacaan doa qunut yang diucapkan pada saat iktidal menjelang sujud di rakaat terakhir shalat witir.

Qunut merupakan bacaan doa yang berisi permohonan berkah, ampunan, dan perlindungan kepada Allah Swt. Salah satu dalil dasar pembacaan doa qunut berasal dari atsar, sebagaimana riwayat Abu Dawud sebagai berikut:

“Sesungguhnya Umar Ibn Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar shalat tarawih bersama [dengan imam] Ubay Ibn Ka’b, maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali dalam separuh yang kedua [malam 16 Ramadhan hingga seterusnya],” (H.R. Abu Dawud).

Meskipun dalil di atas menceritakan perilaku yang dilakukan salah satu khulafaurasyidin, hal tersebut dapat dijadikan dasar hukum pelaksanaan ibadah dalam Islam.

Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis bersabda sebagai berikut, “Berpegang teguhlah dengan sunahku dan sunah khulafaurasyidin yang mendapatkan petunjuk [dalam ilmu dan amal]. Pegang teguhlah sunah tersebut dengan gigi geraham kalian,” (H.R. Abu Daud no. 4607, At Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42).

Baca Doa Qunut Witir Ramadhan 2024 Mulai Kapan?

Doa qunut witir dapat dilakukan pada malam ke-16 Ramadhan. Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar juga menjelaskan waktu yang baik untuk qunut Ramadhan adalah separuh akhir bulan Ramadhan sebagai berikut:

“Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah. Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh akhir Ramadhan.”

Pada Minggu, 10 Maret 2024 lalu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menyampaikan ikhbar tentang awal Ramadhan 1445 H. Berdasarkan hasil rukyatul hilal pada petang hari tersebut di sejumlah tempat, tidak ada laporan perukyat yang dapat melihat hilal. Oleh karenanya, PBNU mengikhbarkan bahwa puasa dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024.

Dalam sistem kalender kamariah, sebuah hari tidak dimulai dari pukul 00.00, tetapi dimulai dari terbenamnya matahari pada hari sebelumnya. Oleh karenanya, doa qunut witir Ramadhan 2024 yang berlaku pada pertengahan akhir bulan puasa, dimulai pada malam ke-16, bukan pada hari ke-16 (malam ke-17). Malam ke-16 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan Selasa, 26 Maret 2024 (Malam Rabu).

Bacaan Doa Qunut Shalat Witir Ramadhan dan Artinya

Doa qunut witir NU yang dibaca dibaca mulai malam ke-16 Ramadan dalam salat Tarawih tidak berbeda qunut salat Subuh. Doa qunut tersebut diambil dari bacaan yang dibaca Ali bin Abi Thalib setelah rukuk dalam hadis hasan sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، وَاسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Arab Latinnya:

Allahummahdini fiiman hadayt(a) wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt(a) wa tawallanii fiiman tawallayt(a) wa baariklii fiiman a’thoyt(a) waqinii syarro maa qodhoyt(a) wallaa yuqdhoo ‘alaik(a) wa innahu laa yadzillu man waalayt(a) walaa ya’izzu man ‘aadayt(a) tabaarakta robbanaa wa ta’aalayt(a) wa astagfiruka wa atuubu ilaik(a), wa shallallâhu ‘alâ sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya:

"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk [kepada selainku], berilah keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan [kepada selainku], rawatlah aku sebagaimana Engkau merawat orang lain, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberian-Mu, lindungilah aku dari kejelekan takdir-Mu, sesungguhnya Engkau menakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci dan Maha Tinggi Engkau, wahai Rabb kami. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan, aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya,"(H.R. Tirmidzi).

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus