Indeks Sukarno

Pada 1966, Hadely Hasibuan menerima tantangan Sukarno untuk menurunkan harga. Rekomendasinya ditolak lantaran tak sejalan dengan haluan politik Bung Besar.

Kisah nasionalis kanan di tubuh PNI sebelum dan sesudah gempa politik G30S.

Masjid Istiqlal berdampingan dengan gereja Katedral. Sempat terjadi silang pendapat antara Sukarno dan Hatta mengenai lokasi pembangunan ini.

Apa pengertian NASAKOM, tujuan, sejarah, dan siapa pencetusnya?

Pada 1957, Sukarno mengusir orang-orang Belanda dari Indonesia. Buntut dari macetnya perundingan status Irian Barat.

Mohammad Hatta mundur sebagai wakil presiden, ia memberi kesempatan kepada Sukarno untuk menjalankan pilihannya.

Kuba yang direbut lewat revolusi adalah sahabat Indonesia di masa Bung Karno. Bagi Fidel Castro, Sukarno adalah gurunya.

Wolff Schoemaker adalah dosen Sukarno saat kuliah di THS Bandung. Mantan KNIL ini belakangan masuk Islam.

Indonesia adalah salah satu negara yang ikut Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara.

Media-media bentukan AS, Inggris, dan Jerman Barat membuat keruh situasi sosial politik Indonesia sebelum dan sesudah G30S.

Sukarno punya darah Bali dari ibunya, Ida Ayu Nyoman Rai. Tradisi Hindu juga turut mewarnai pribadinya.

Brigjen Sabur sering disalahpahami karena terlalu dekat dengan Presiden Sukarno. Digulung Orde Baru usai terbitnya Supersemar.

Selain sempat menolak "pembersihan" yang dikehendaki Angkatan Darat, Angkatan Laut juga melawan opini Orde Baru lewat koran El Bahar.

Star Weekly, majalah yang berpengaruh di era Sukarno, diberedel pada 11 Oktober 60 tahun lalu. Sebelumnya mereka memang kerap mengkritik pemerintah.

Pidato Sukarno pada Sidang Umum PBB di New York yang berjudul "To Build the Wolrd Anew" dianggap berpengaruh pada perkembangan dunia.

Roesmin Nurjadin adalah Kepala Staf Angkatan Udara pertama di era Orde Baru. Dia pernah dipercaya Soeharto sebagai Menteri Perhubungan.

Pengadilan kasus subversi dan korupsi Jusuf Muda Dalam menyeret beberapa perempuan.

Rahmat Shigeru Ono adalah satu dari sekian banyak serdadu Jepang yang akhirnya membela Indonesia. 

Untuk melemahkan Angkatan Laut, para perwira tingginya dijadikan duta besar oleh Soeharto.

“Polisi di bawah Soetjipto Joedodihardjo juga pro-Bung Karno, dan pada dasarnya tidak suka menjadi yang kedua dalam kekuasaan setelah tentara.”