Indeks Stok Beras

Ketinggalan berita dari 15 - 21 September 2018?
Tenang kami sudah merangkum
berita minggu ini untuk kalian.

Polemik soal impor beras harus segera diselesaikan agar tidak semakin berlarut dan merugikan petani dan masyarakat.

Bulog menyatakan seharusnya urusan impor beras ada di pihaknya.

Buwas menegaskan pejabat Bulog yang tak mampu menjaga harga beras di pasaran bakal dicopot.

Buwas menyatakan, beras impor sebanyak 1,4 juta ton tidak bergerak dan terserap ke pedagang-pedagang lantaran rendahnya permintaan.

Mentan mengimbau semua pengusaha beras se-Indonesia memberikan harga yang masuk akal dan mengambil untung secukupnya.

Budi Waseso mengatakan ingin menurunkan harga jual beras medium BULOG dari Rp8.750 per kilogram (kg) menjadi Rp8.250 per kg.

"BULOG ingin 15 ribu [ton] itu terealisasi. Faktanya hari ini rata-rata enggak sampai 1.000 ton yang terserap," ujar Buwas.

Langkah Bulog menyalurkan 15 ribu ton beras ke pasar per hari dianggap merupakan upaya preventif mengantisipasi kenaikan harga.

15 ton beras premium didistribusikan ke seluruh Indonesia karena adanya kenaikan harga beras.

Enggartiasto menekankan bahwa impor beras tahun ini sebesar 2 juta ton dan tidak akan bertambah.

"Saya mendukung rencana Komisi IV DPR memanggil Menteri Perdagangan untuk memperoleh penjelasan yang lugas dan menyeluruh atas kebijakan impor beras," kata Ketua DPR Bambang Soesatyo

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, stok beras di NTB masih cukup hingga beberapa bulan kedepan.

Tak hanya Pulau Jawa, beras saset juga rencananya bakal diperdagangkan di sejumlah daerah lain seperti Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu.

"Ada 200 gram saya ukur masak jadi 3 piring. Di beberapa tempat akan kita edarkan," kata Buwas.

Harga beras yang saat ini normal justru bisa naik apabila terjadi kelangkaan yang disebabkan macetnya jalur distribusi.

"Kita akan terus jaga, agar bisa stabil dan pasokan itu dipastikan nanti mencukupi."

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim kebijakan impor beras sebanyak 1 juta ton selama Semester I 2018 muncul karena cadangan milik Bulog selama ini minim.

Menko Darmin Nasution mengatakan basis data produksi beras telah menggunakan satelit sebagai dasar menghitung produksi beras.

Ketersediaan gabah kering di tingkat penggilingan normal karena bulan Ramadan dan Lebaran ini masuk pada musim panen.