Menuju konten utama

Lepas 50.000 Ton Beras, Bulog: Sebagian Dibuang Karena Rusak

Stok beras sebanyak 50.000 ton yang diserap pada 2015, 2016, dan 2017 telah dilepas Bulog dengan cara dijual, dibuang, dan disalurkan dalam operasi pasar.

Lepas 50.000 Ton Beras, Bulog: Sebagian Dibuang Karena Rusak
Pekerja memindahkan beras medium untuk kebutuhan operasi pasar awal tahun 2019 di gudang Perum Bulog Divre Aceh, Desa Siron, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Kamis (3/1/2019). ANTARA FOTO/Ampelsa.

tirto.id - Direktur Pengadaan Perum Bulog, Bachtiar mengatakan, cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki mencapai 2,4 juta ton.

Agar dapat menyerap beras dari petani, rencananya Bulog akan melakukan pelepasan beras dalam jumlah besar, khususnya pasokan lama yang kualitasnya sudah memburuk.

Jumlah beras yang dilepas dengan cara dijual, dibuang, dan disalurkan lewat operasi mencapai 50 ribu ton beras karena kualitasnya sudah buruk dan rusak.

Pelepasan ini akan disesuaikan dengan regulasi yang ada saat ini, yakni Peraturan Pemerintah 17/2018 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

"Yang dilepas kemarin itu pengadaan yang dulu-dulu 2015, 2016, 2017. Itu kan tersimpan dari dulu. Ada pelepasan stok. Kan enggak mungkin dijual. Kalau masih bisa kita manfaatkan, kita manfaatkan. Bisa jadi etanol dan sebagainya. Jadi enggak kita buang begitu aja," ujar dia, di Kemenko Perekonomian, Senin (1/7/2019).

Terkait operasi pasar, Bachtiar juga mengatakan, targetnya pada 2019 mencapai 1,48 juta ton.

Hingga saat ini, operasi pasar masih menjadi andalan Bulog untuk melakukan penyaluran. Meskipun, sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei 2019, jumlah beras yang disalurkan lewat operasi pasar masih tergolong rendah yakni 225.000 ton.

Sebab, sejak pemerintah memberlakukan program bantuan pangan nontunai (BPNT), Bulog tak kunjung memiliki solusi untuk masalah penyaluran beras ke keluarga penerima manfaat (KPM) raskin/rastra.

Baca juga artikel terkait BULOG atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali