Menuju konten utama

DKI Klaim Stok Pangan Selama Ramadan Tercukupi: Beras 305.313 Ton

Pemprov DKI menjamin stok 10 jenis pangan strategis untuk ramadan masih tercukupi.

DKI Klaim Stok Pangan Selama Ramadan Tercukupi: Beras 305.313 Ton
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). ANTARA FOTO/ Reno Esnir/aww

tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengklaim stok 10 pangan strategis selama bulan Ramadan yang jatuh pada April 2020 nanti tercukupi.

Sepuluh pangan strategis tersebut: Beras, daging sapi, daging ayam, telur ayam, bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting, cabai rawit merah, gula pasir, dan minyak goreng.

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI, Suharini menjelaskan stok pangan Jakarta menjelang ramadan untuk kebutuhan untuk 1 bulan ke depan. Kebutuhan sebanyak 82.334 ton kini tersedia 305. 313 ton, sementara kebutuhan bawang merah 2.484 ton saat ini tersedia 2.844 ton. Kebutuhan bawang putih sebanyak 1.563 ton, masih ada persediaan 1.747 ton, kemudia cabai merah keriting dibutuhkan 2.095 ton, saat ini tersedia 2.117 ton dan cabai rawit merah yang dibutuhkan 1.375 ton, masih tersedia 1.406 ton.

Sementara itu, kebutuhan daging sapi 1.965 ton, tersedia 15.064 ton; Daging ayam dibutuhkan 8.091 ton, tersedia 8.900 ton; Telur ayam diperlukan 7.399 ton, tersedia 8.218 ton; Gula pasir diperlukan 4.239 ton, tersedia 11.184 ton; dan minyak goreng diperlukan 7.963 ton, tersedia 24.121 ton.

"Berdasarkan data di atas semua stok pangan cukup untuk memenuhi kebutuhan saat ramadan," kata Suharini melalui keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).

"Masyarakat tidak perlu takut atau khawatir ketersediaan pangan menjelang ramadan," tambahannya.

Suharini menuturkan data stok pangan tersebut didapat setelah berkoordinasi dengan Bulog, BUMD Pangan, dan para pelaku usaha pangan seperti importir, distributor, assosiasi, dan pedagang.

Lalu melakukan pemantauan harga dan stok pangan di Pasar Induk, Pasar Eceran atau Pasar Tradisional, dan Pasar Modern. Pengawasan mutu dan keamanan pangan segar hasil pertanian, perikanan, dan peternakan di Pasar Induk, Pasar Tradisional, Pasar Modern, dan sentra produksi.

Selain di jajaran DKI, Suharini mengklaim Dinas KPKP juga akan terus berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan Kementan, DPPKUKM, dan Bulog untuk pelaksanaan gelar pangan murah dan operasi pasar untuk meringankan beban masyarakat jika terjadi kenaikan harga pangan

"Untuk menjamin mutu keamanan pangan DKPKP dan Balai Besar POM DKI Jakarta akan rutin mengelar pengawasan pangan guna menjamin pangan yang dikonsumsi warga Jakarta aman dari bahan kimia berbahaya seperti formalin, borax, residu pestisida, clorin, pewarna sintesis, dan lainnya."

Baca juga artikel terkait STOK PANGAN atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri