Indeks Pileg 2019

Sekjen PAN menilai suara pemilih muslim akan sedikit bergeser setelah Romi terjaring OTT KPK.

Selain keliru, menyebut golput bodoh dan parasit bisa punya konsekuensi yang berbahaya.

Arif mengatakan, setidaknya terdapat enam potensi yang membuat Pemilu 2019 bisa menjadi yang terburuk.

RSUD Wonosari ada Poli Jiwa yang siap memberikan pelayanan kepada masyarakat, termasuk caleg yang depresi akibat gagal terpilih dalam Pemilu 2019.

Partai Berkarya memperbolehkan para caleg untuk tak mengampanyekan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga di daerah demi meraup suara untuk Pileg.

Profi Anggi sebagai difabel dan perempuan menjadikannya penting sebagai calon legislator DPR pada Pemilu 2019.

Mama Bai bertekad memutus rantai kekerasan seksual perempuan dan anak dalam arus kebijakan politik di daerahnya.

Rukmini adalah satu-satunya wakil masyarakat hukum adat dari Sulawesi Tengah yang akan bertarung menuju Senayan.

Berbagai cara dilakukan caleg yang tak punya dana untuk kampanye.

Pemuda Adat Papua menolak kunjungan Tommy Soeharto ke Papua terutama terkait acara peresmian lembaga adat di Papua yang dibawa ke ranah politik terkait pencalonannya sebagai anggota DPR RI Dapil Papua.

Fitur klasik pemilu di Indonesia: kandidat minta doa dan dukungan.

Surya Paloh mengakui konsentrasi sejumlah partai pendukung Jokowi-Ma'ruf tidak hanya ke Pilpres, tapi juga terpecah ke pemilihan legislatif (Pileg). 

Pembuatan undang-undang mensyaratkan legislator mumpuni. Jangan sampai pileg dianggap kalah penting dari pilpres.

Banyak caleg berjanji membela rakyat miskin. Realistis atau sekadar slogan?

Caleg harusnya fokus mendekati konstituen secara langsung untuk bertukar keluhan, bukan malah membuat atribut kampanye seenaknya.

Satpol PP pilih cari aman menertibkan atribut kampanye Pemilu 2019 karena trauma diintimidasi oleh relawan caleg dan parpol.

Masalahnya, jika kita mencopot atribut kampanye dengan alasan apa pun, kita bisa diancam 2 tahun penjara dan denda Rp24 juta.

Pemilu 2019 adalah musim sampah visual parpol dan caleg yang mengotori ruang publik kita.

Caleg bersiasat di tengah euforia Pilpres 2019 dengan menggunakan cara praktis berupa politik uang agar mudah dikenal pemilih. Selain itu, agar pemilih berutang budi dan memilihnya.

Masyarakat akan menerima caleg eks napi korupsi, karena dikenal relegius dan dermawan, sehingga menaikkan elelektabilitas. Hal ini jadi preseden buruk bagi partai, karena tak bisa menyaring kader dengan benar.