Novel Baswedan menyatakan kasus teror serangan air keras kepada dia bukan persoalan sepele. Dia khawatir, jika para pelaku teror itu tak tertangkap, mereka akan semakin berani.
Sejumlah aktivis antikorupsi, pegiat HAM, dan pekerja seni menggelar aksi memperingati setahun kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Dalam penyidikan yang dilakukan di Polda Metro Jaya, Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa ia lebih banyak ditanyai soal pesimistisnya terhadap polisi.
Polri mengklaim penyelidikan kasus penyerangan Novel Baswedan berlangsung lama karena penyidik kesulitan menemukan saksi selain korban yang melihat langsung peristiwa penyiraman air keras.
Mantan pimpinan KPK berharap Presiden Joko Widodo segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mempercepat pengusutan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Mabes Polri mengklaim upaya untuk menemukan pelaku teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan terus dilakukan. Tapi, hasilnya tetap nihil hingga sekarang.
Tim penyidik Polri memeriksa Novel Baswedan sebagai saksi korban di Singapura pada hari ini. Tapi, KPK menegaskan ada pertanyaan penting yang tak mungkin bisa dijawab oleh Novel.