Indeks Penerbangan

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan bahwa Indonesia akan kembali berusaha untuk terpilih sebagai anggota dewan ICAO. Posisi ini, menurut Jonan, akan membuat Indonesia dapat terlibat dalam perumusan kebijakan penerbangan internasional. Jonan mengungkapkan bahwa Indonesia sudah siap untuk mengemban tanggung jawab ini mengingat Indonesia telah membuat banyak pembenahan dari sisi kebijakan penerbangan.

Enam rute dari lima maskapai penerbangan dicabut ijinnya oleh Kemenhub pada periode Januari hingga Mei 2016 karena maskapai-maskapai tersebut tidak melaksanakan pelayanan sesuai ketentuan. Pencabutan ijin tersebut meliputi semua frekuensi yang dilayani dalam rute tersebut. Lima maskapai tersebut adalah PT Travel Express (rute Manado-Sorong), PT Tri MG Intra Airlines (Balikpapan-Halim), PT Kalstar Aviation (Balikpapan-Samarinda, Balikpapan-Pontianak), PT Sriwijaya Airlines (Jakarta-Pekanbaru) dan PT Nam Air (Jakarta-Pontianak).

Maskapai Lion Air tidak akan diberikan izin rute baru selama enam bulan sebagai sanksi atas keterlambatan penerbangan.

Sejumlah 10 orang penumpang Batik Air jurusan Halim Perdanakusuma – Ujung Pandang yang ditunda keberangkatannya akibat bersenggolan dengan pesawat Transnusa memutuskan untuk membatalkan penerbangan.

Dua tahun sudah PT Merpati Nusantara Airline (Merpati) berhenti beroperasi. Hingga kini, nasib sekitar 1.500 karyawan dan eks karyawannya masih terkatung-katung. Tidak ada kejelasan soal pembayaran gaji ataupun pesangon.
Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan, sejak 2009 hingga 30 September 2013, pendapatan Merpati Nusantara lebih kecil dari biaya operasionalnya.

Maskapai penerbangan berbiaya murah Citilink berencana untuk menambah frekuensi penerbangan mereka menjadi 250 hingga 260 kali per hari sehingga dapat mengangkut penumpang lebih banyak pada tahun 2016 ini.

Menyusul Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air yang telah lebih dulu memiliki rute menuju Timika, Papua, maskapai penerbangan nasional Lion Air Group berencana untuk memperluas rute penerbangan nasionalnya dengan membuka pula rute ke wilayah tersebut.