Menuju konten utama

Melepas Pamor Pramugari Berbikini ala Vietjet di Indonesia

Vietjet Air melekat sebagai maskapai yang pramugarinya berbikini. Strategi ini tak berlaku saat di Indonesia. Bagaimana kans mereka?

Melepas Pamor Pramugari Berbikini ala Vietjet di Indonesia
Kru Vietjet Air. FOTO/Vietjetair.com

tirto.id - Lima orang perempuan muda keluar dari kabin pramugari. Memakai bikini two pieces: yang di dada berwarna merah-kuning dengan mini-kardigan berenda, bagian bawahnya berwarna merah, dilapisi kain berpola yang sedikit menerawang.

Sesuai rentak musik, para pramugari itu lalu menari, jadi tontonan para penumpang yang sudah penuh duduk di kursi pesawat. Sebagian penumpang sibuk merekam, sebagian lagi cengengesan. Selesai menari, para pramugari juga membagikan bingkisan dan cenderamata pada para penumpang. Video yang berjudul Tari Bikini Api oleh Pramugari Vietjet di Atas Pesawat ini diunggah oleh Vietjet Air, sebuah maskapai swasta dari Vietnam, di kanal YouTube mereka 2015 silam.

Di video lain, berjudul Bikini Vietjet Menuju Singapura, para pramugari juga memakai bikini dua potong. Namun, kali ini dilengkapi rumbai warna-warni sebagai rok, mirip pakaian tradisional Hawaii. Mereka menari lebih lincah—mondar-mandir—di koridor sempit pesawat, ditonton oleh para penumpang.

Pramugari berbikini memang jadi salah satu strategi utama pemasaran Vietjet Air. Sejak dibuka pada 2007 dan diresmikan 2011 lalu, sebagai maskapai penerbangan swasta pertama di Vietnam, nama Vietjet Air memang melambung cepat. Salah satunya dikenal sebagai ‘Maskapai Bikini’. Label dagang yang begitu kuat ditegaskan Direktur Komersial Vietjet Air Jay Lingeswara dalam variety show The Face Vietnam, sebuah ajang lomba peragawati, tahun lalu.

“(Karena) ia adalah maskapai komersil, Vietjet Air sudah terkenal secara global karena pakaian bikininya. Awak penerbangan kami juga tampil dengan bikini dalam penerbangan ke destinasi pantai,” kata Jay Lingeswara.

Dalam episode V The Face Vietnam 2016, Vietjet Air menjadi salah satu sponsor yang memberikan tantangan pada para model. Perempuan-perempuan muda itu kemudian disuruh mengenakan bikini merah-kuning khas Vietjet Air saat berlaga voli pantai, sekaligus pemotretan mereka. Jelas, masuknya Vietjet Air jadi salah satu sponsor acara televisi itu adalah upaya pemasaran.

Usaha-usaha itu tidak mengkhianati mereka. Berdasarkan catatan CAPA Centre for Aviation, yang merekam jumlah penerbangan dunia, Vietnam adalah pasar Asia yang pasar domestiknya tumbuh paling pesat. Rute Hanoi-Ho Chi Minh City adalah perjalanan terbanyak ketujuh sekaligus yang pertumbuhannya paling baik dari daftar 10 rute penerbangan terbaik dunia. Salah satu yang paling banyak menyumbang adalah Vietjet Air.

Pada 2012, tahun keduanya resmi beroperasi, Vietjet Air sudah balik modal dan menghasilkan keuntungan. Pada 2015, Vietjet Air mengangkut sekitar 10 juta penumpang. Angka itu naik 70 persen dari 2014 yang berhasil mengantongi 6 juta penumpang. Catatan CAPA menyebut Vietjet Air bahkan sudah menguasai 40 persen pasar domestik Vietnam. Di tahun yang sama, kesuksesan Vietjet Air dilengkapi dengan anugerah “The Best Asian Low Cost Carrier” dalam TTG Travel Awards. Pada 2016, ia juga tercatat sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi transportasi udara Vietnam yang meroket 29 persen dalam periode 2012 hingga 2016.

Di balik strategi pemasaran dan mulusnya jalan Vietjet Air masuk industri penerbangan Asia ada sentuhan tangan dingin Nguyen Thi Phuong Thao, sang CEO. Ia adalah perempuan di balik gagasan bikini pramugari Vietjet Air. Baginya, ide tersebut muncul dengan pesan agar perempuan lebih diberi kebebasan atas tubuhnya sendiri.

“Kamu punya hak untuk berpakaian sesuka kita, apakah itu bikini atau bahkan busana tradisional ao dai,” katanya pada Bloomberg.

Baca juga: Membebaskan Puting dari Sensor

Infografik Vietjet

Meroketnya Vietjet Air juga mengantarkan Nguyen menjadi perempuan terkaya se-Asia Tenggara, dan masuk dalam jajaran 56 wanita terkaya di dunia versi Forbes. Diprediksi kekayaannya mencapai 1,2 miliar dolar Amerika Serikat. Membuat ia menjadi satu dari hanya dua miliarder yang ada di Vietnam.

Menyasar Indonesia

Vietjet kini semakin meluaskan sayap terbangnya. Rencananya 20 Desember 2017, Vietjet akan membuka penerbangan pertama untuk rute Ho Chi Minh City-Jakarta. Usaha ini sebagai kelanjutan upaya mereka menjangkau Asia. Sejak 2011, Vietjet sudah masuk ke sejumlah kawasan seperti Hong Kong, Singapura, Korea, Taiwan, Cina, Thailand, Malaysia, dan Kamboja. Di Malaysia misalnya, rute perdana diluncurkan 1 Juni 2016 untuk Ho Chi Minh City-Kuala Lumpur.

Indonesia jadi negara kesekian yang dituju karena pangsa pasarnya yang sangat besar. “Jujur saja, jumlah penduduk Indonesia sangat besar. Angka ini sangat menggiurkan bagi para pengusaha,” kata Jay L Lingeswara, Selasa, 22 Agustus 2017, di Mandarin Oriental Jakarta. Masuknya Vietjet ke Indonesia sebagai bentuk keseriusan mereka untuk makin melebarkan sayap untuk menjangkau pasar Asia Pasifik.

Apakah label ‘Maskapai Bikini’ akan tetap dipertahankan dan bagaimana kans Vietjet?

"Pramugari tidak akan berbikini. Kami menghargai Indonesia sebagai salah satu negara Muslim terbesar. Lagipula bikini itu dipakai hanya satu kali saat event spesial," kata Lingeswara. Maksudnya, para pramugari biasanya baru akan memakai bikini dalam perjalanan menuju daerah wisata pantai.

“Seperti Malaysia, kami sadar kalau budaya Indonesia tidak pas dengan konsep itu,” tambahnya.

Penerbangan dengan pramugari berbikini memang lebih hati-hati diatur Vietjet setelah pada 2012, mereka didenda 20m dong ($ 956; £ 611). Sebab melakukan tarian bertema Hawaii pada penerbangan pertamanya dari Ho Chi Minh City ke Nha Trang dengan pramugari bikini di atas pesawat yang tidak mendapat izin.

Baca juga:

Jika tanpa bikini, apakah tidak takut kesusahan mencari pasar, termasuk di Indonesia?

Target utama mereka di Indonesia adalah untuk bersaing sebagai maskapai dengan biaya murah. “Saingan itu ada di mana-mana,” kata Lingeswara. “Jadi kita tidak perlu takut sebenarnya, Vietjet Air akan terus berusaha memberikan layanan terbaik,” tambahnya.

Saat ini Vietjet Air mengoperasikan 45 pesawat Airbus tipe A230 dan A321, yang melayani 350 penerbangan setiap harinya. Sang CEO sendiri, tak keberatan kalau citra ‘Maskapai Bikini’ dilekatkan pada Vietjet Air.

“Kami tak keberatan kalau orang-orang mengasosiasikan maskapai (kami) dengan citra bikini. Kalau itu membuat orang-orang senang, kami juga senang,” kata Nguyen pada Bloomberg.

Debut perdana Vietjet di Indonesia akan menjadi pembuktian bagi mereka apakah bisnis mereka tetap melaju mulus tanpa pramugari berbikini. Kita tunggu saja kiprah Vietjet.

Baca juga artikel terkait MASKAPAI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Aulia Adam

tirto.id - Bisnis
Reporter: Aulia Adam
Penulis: Aulia Adam
Editor: Aulia Adam