Indeks Mozaik Tirto

Darah menjemput
mati. Ketua kongsi
bertangan besi.

Layar berkelas.
Ganjaran kualitas 
di palem emas.

Koyak triwarna.
Berganti rupa dengan
kibar Sang Saka.

Belasut sengit.
Madiun dalam derit
palu dan arit.

Sergap peluru.
Mengakhiri sang juru
gerak bom waktu.

Darah menghitam.
Bau kematian yang
tak terkuburkan.

Tumbang tercekik
kredit. Selamat datang
senja pailit.

Lepas menjerat.
Barel-barel minyak di
ayun gejolak.

Si tukang pipa.
Jamur dan kura-kura
mengganggu saja.

Kosong dan sepi.
Asing sendiri dalam
bisik misteri.

Hari kelabu.
Menara jadi debu,
teror menderu.

Layar terkembang.
Gladiator lautan
menerjang pasang.

Gagal ikut Olimpiade London 1948, Indonesia menggelar PON I sebagai gantinya. Punya nilai politis menjawab blokade Belanda dan membuktikan kedaulatan.

Kapal raksasa.
Mengapung dalam hampa
ruang angkasa.

Suci sejati.
Terang dan nyala api
tak akan mati.

Bentangan sayap
besi. Bersenyap-senyap
sampai ke tepi.

Tiada lekang.
Hidup menyatu dalam
humor dan gambang.

Pasti ketemu.
Pasrah kepada mesin
segala tahu.

Kunjungan resmi.
Bertaburan gelombang
protes dan aksi.

Bertekuk lutut.
Pungkas kecamuk dalam
tunduk dan takluk.