Indeks Masyarakat Ekonomi Asean

Berikut ini adalah penjelasan dampak negatif dari Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk mesyarakat Indonesia.

Ada 3 pilar utama Masyarakat ASEAN, yaitu MEA, ASCC, dan APSC. Berikut ini penjelasan tentang 3 pilar Masyarakat ASEAN tersebut.

Tujuan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN beserta tantangan dan dampak MEA bagi Indonesia.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyarankan agar Indonesia meninjau kembali keanggotaannya dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

BI menilai SDM yang berkualitas itu harus memiliki kompetensi yang memadai, baik dari sisi kemampuan teknis, penerapan prinsip-prinsip tata kelola, maupun pada praktik bisnis yang dilakukan.

Indonesia memang juara dalam banyak hal terkait bisnis rokok di ASEAN. Ini ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah dan akar industri rokok Indonesia yang cukup kuat.

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi dimulai sejak 31 Desember 2015. Tapi, kemahiran berbahasa Inggris orang Indonesia untuk dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja relatif masih rendah. Jauh di bawah Singapura dan Malaysia, serta kalah oleh Vietnam. Tapi Indonesia punya modal lain: bahasa Indonesia, yang jika dikelompokkan sebagai rumpun bahasa Melayu, penuturnya mencakup 45 persen seluruh negara-negara ASEAN.

Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim mengatakan Deklarasi Bangkok soal memerangi tindak pidana pencurian ikan (IUU Fishing) merupakan perangkat yang tepat untuk memperkuat diplomasi Indonesia di dunia Internasional.

Jusuf Kalla mengajak negara-negara tingkat ASEAN agar memiliki standar upah minimum untuk mengikis praktik kompetisi tidak sehat yang sengaja dilakukan oleh perusahaan-perusahaan berskala global.

Kurangnya pengetahuan masyarakat atas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuat Dubes RI untuk ASEAN, Rahmat Pramono, mengusulkan supaya MEA masuk kurikulum pendidikan. Ia mengatakan, negara-negara lain di ASEAN juga sudah berencana untuk memasukkan MEA ke dalam kurikulum mereka, mulai dari tingkat pendidikan bawah hingga atas.

Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri memperingatkan mahasiswa untuk siap bersaing dalam menghadapi MEA.

Menristekdikti berencana menjalankan program profesi keinsinyuran di 40 perguruan tinggi negeri dan swasta. Program tersebut merupakan bagian dari antisipasi dari pelaksanaan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Persentase lulusan SMK yang menganggur melebihi lulusan SMA. Perlambatan ekonomi dituding sebagai penyebabnya. Padahal, bisa jadi karena pemerintah gagal membentuk lulusan SMK berkualitas.
Lulusan SMK yang tidak berkualitas ini tentu menjadi masalah tersendiri. Pemerintah tidak berhasil melakukan sinkronisasi antara lulusan SMK dengan dunia kerja. Kini kualitas adalah harga mati bagi lulusan SMK yang akan memasuki dunia kerja.

Perajin perak dan tembaga di Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengkhawatirkan tingkat persaingan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN karena kurangnya sumber daya manusia mereka dalam menguasai teknologi dan inovasi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Bambang Himawan mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN yang dimulai sejak 1 Januari 2016 belum berdampak pada provinsi tersebut karena tidak adanya akses penerbangan langsung ke luar negeri.

Para akademisi yang bergerak dalam bidang Logistik (supply chain) mendeklarasikan pembentukan Asosiasi Akademisi Logistik Indonesia (AALI) di Kampus ITS Surabaya, pada Kamis, (24/3/2016). Pembentukan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan langkah-langkah strategsi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).