Indeks Korupsi Blbi

KPK hadirkan seorang ahli yang merupakan auditor Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) I Nyoman Wara dalam sidang BLBI.

Sebagian besar saksi yang dihadirkan di sidang kali ini diduga memiliki keterkaitan dalam hubungan bisnis dengan obligor Sjamsul Nursalim.

"Ada persoalan serius di balik penerbitan SKL terhadap Samsul nursalim pada saat itu," kata Febri.

"Satu di antaranya adalah Mulyati Gozali," kata Jaksa KPK

Boediono menuturkan dia tidak selalu mendapatkan laporan audit tersebut dari Kementerian Keuangan.

Menurut Boediono, anggota KKSK yang terdiri atas sejumlah menteri yang diketuai oleh Menko Ekuin menerima saja data yang diberikan oleh BPPN.

Sidang kasus SKL BLBI hari ini menghadirkan dua saksi dari pihak JPU KPK yakni mantan wapres Boediono dan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia Todung Mulya Lubis.

"JPU KPK kembali menghadirkan sejumlah saksi dalam persidangan kasus BLBI dengan terdakwa Syafruddin Arsyad Tumenggung, yaitu: Dorodjatun Kuntjoro-Djakti."

"Jadi nanti saudara saksi harus datang lagi dengan dua orang yang saudara sebut, daripada nanti harus datang dua kali," kata Ketua Majelis Hakim Yanto.

"Hari ini ada dua saksi. Dorojatun Kuntoro-Jakti, mantan Menko Ekuin dan M Syahrial, mantan Deputi BPPN," kata Jaksa KPK Kiki Ahmad Yani.

KPK akan mendalami keterangan Kwik Kian GIe terkait peran Megawati di penerbitan SKL BLBI.

Kwik Kian Gie menyoroti pemberlakuan MSAA dalam penyelesaian utang debitur BLBI saat bersaksi di sidang Syafruddin Arsyad Tumenggung.

"Waktu itu ada Pak Yusril ikut meneken Inpres Nomor 8 Tahun 2002 untuk menerbitkan SKL," kata Kwik Kian Gie.

Selain Rizal Ramli dan Kwik Kian Gie, KPK juga akan menghadirkan Edwin Gerungan dan I Putu Gede Ary Sutasidang dalam sidang lanjutan, pada Kamis (5/7/2018).

Bambang Subianto mengatakan bahwa BI mengajukan bantuan likuiditas ke sejumlah bank yang bermasalah.

"Iya, benar [pembacaan putusan sela Syafruddin]. Jam 09.00 WIB," kata Sunarso

Jaksa KPK menilai materi eksepsi Syafruddin Arsyad Temenggung sudah masuk pokok perkara dan merupakan pengulangan dalil terdakwa korupsi BLBI itu di sidang praperadilan.

Syafruddin menilai dakwaan KPK itu error in persona atau salah orang.

Syafruddin mengklaim hanya menjalankan perintah dari Komite Kebijakan Sektor Keuangan (KKSK).

"[Yusril] Mendampingi tersangka Syafruddin Arsyad Temenggung," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah.