Ada tiga alasan orang mudah teripu berita hoaks, yakni pengulangan informasi secara masif, efek barnum, dan orang pernah mengalami kesulitan lebih rentan.
Veronica Koman dianggap menyebar konten hoaks dan provokatif, makanya dia jadi tersangka. Tapi sebetulnya pemerintah dan aparat pun melakukan hal serupa. Dan mereka tidak diberi sanksi.
Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, perangkat analisis media sosial, mengatakan bahwa pada situasi saat ini “hoaks sangat mungkin menyebar, mendompleng peristiwa yang tengah memanas.”
Konten provokasi itu tersebar di Instagram, Twitter, Youtube serta Whatsapp Group. Dedi menambahkan akun-akun itu menyebarkan narasi, foto, dan video yang mengajak masyarakat melakukan aksi atas respons dari hasil hitung cepat Pemilu 2019.
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Moeldoko mengatakan Mendagri Tjahjo Kumolo cukup kewalahan memberi informasi akurat tentang kinerja pemerintah terkait makin maraknya hoaks jelang Pemilu 2019.