Indeks Konflik Suriah

Dalam upaya melawan hoax yang makin merajalela, terlebih terkait konflik Suriah, PPI Damaskus Suriah memberikan sejumlah verifikasi atas pemberitaan yang tidak berimbang mengenai Suriah. Salah satunya menyatakan bahwa konflik di negara itu bukan konflik bukanlah konflik sektarian.

Beredar informasi bahwa organisasi IHR memberikan bantuan kepada kelompok teroris di Suriah. Pihak kepolisian pun menghimpun informasi guna mengusut kabar tersebut.

Air minum telah habis di Damaskus selama tiga hari belakangan. Pemerintah Suriah menuduh gerilyawan mencemari sumber airnya.

Rusia, Iran, dan Turki telah menyepakati untuk mendukung adanya gencatan senjata di Suriah sekaligus menjamin terselenggaranya pembicaraan damai antara Suriah dengan oposisi.

Serangan udara Amerika Serikat (AS) telah menewaskan seorang pemimpin senior Al Qaeda pada 18 November lalu di dekat Surian. Sejak awal November lalu, Presiden Barack Obama telah memerintahkan Pentagon untuk mengintai sebuah kelompok militer di Suriah yang berkaitan dengan Al Qaeda.

Rusia pada Kamis waktu setempat dikabarkan telah menggempur Suriah dengan pesawat tempur dan kapal induk. Gempuran Rusia ini merupakan pertama kali sejak serangan tahun lalu.

38 warga sipil termasuk 14 anak meninggal dunia akibat dua hari tembakan roket oposisi. Sedangkan, sekitar 250 warga sipil lainnya cedera akibat usaha menerobos pengepungan militer Suriah sejak Jumat (28/10/2016) pagi waktu setempat.

Rusia dan Suriah menyepakati penggunaan pangkalan udara tanpa batas waktu di Hmeimim untuk meningkatkan serangan kepada pemberontak.

Kesepakatan Moskow pada Agustus 2015 memungkinkan Rusia melancarkan operasi mendukung pasukan Suriah. Perjanjian itu akhirnya diratifikasi sehingga pasukan Rusia di Suriah ditempatkan dalam jangka waktu tak terbatas.

Pemerintah Rusia mengingatkan Pemerintah Inggris untuk menjamin keselamatan para diplomatnya. Hal itu dikemukakan setelah Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengimbau masyarakat Inggris agar berunjuk rasa di luar Kedutaan Besar Rusia untuk menentang serangan-serangan udara yang dilancarkan Rusia ke Allepo, Suriah.

Sebagai sekutu, Rusia menyatakan dukungan atas serangan yang dilakukan tentara Suriah di Aleppo. Dikecam Francois Hollande, Vladimir Putin membatalkan kunjungannya ke Perancis.

September telah berlalu. Bagi Bashar Al Assad dan Suriah, September amatlah berkesan, karena pada bulan itu hadir kebahagiaan dan kesenangan tidak terkira.  Itulah yang ingin mereka tampakkan pada seluruh masyarakat dunia.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO meminta kepada semua pihak yang terlibat dalam konflik di Suriah agar membuka akses seluas-luasnya untuk pengiriman obat, pasokan medis, bahan bakar dan personel kesehatan guna mendukung staf yang kelebihan beban kerja di Aleppo.

Di Indonesia, eksistensi pendukung ISIS memang hanya terlihat di dunia maya. Para jihadis sosmed ini tak takut untuk mendukung ISIS secara terang-terangan. Mereka akan menghantam siapapun yang melecehkan Kekhilafahan Abu Bakar Al-Baghdady. Namun, kadar kefanatikan mayoritas dari mereka itu bisa dikatakan masih dalam tahap rendah.

Gencatan senjata yang digagas Rusia dan Amerika Serikat membuat Suriah sedikit lebih tenang. Namun siapa sangka, serangan salah sasaran dilakukan jet-jet tempur AS terhadap tentara Suriah di Deir ez-Zor. Puluhan tentara rezim dinyatakan tewas. Alhasil bukan membuat kedamaian, gencatan senjata malah membikin Suriah terancam menjadi ajang pertempuran antara kubu AS dan Rusia

Militer Suriah telah mengumukan untuk memberlakukan gencatan senjata selama tujuh hari sejak matahari terbenam pada Senin (12/9/2016). Dari kesepakatan gencatan itu diharapkan ada akese tanpa hambatan untuk pengiriman bantuan ke daerah-daerah paling parah terdampak perang.

Dalam konflik di Suriah, dukungan penuh Rusia pada Assad dan sikap setengah-setengah negara koalisi Barat membuat PBB gamang. Berharap PBB menyelesaikan konflik adalah keniscayaan. Alhasil, menghadapi rezim pemerintahan Bashar Al Assad yang keji, rakyat Suriah akan terus berjuang sendirian.

Serangan udara militer Rusia yang dilancarkan melalui pesawat tempur jenis Su-34 pada Selasa (30/8/2016) di dekat Desa Um Hosh, Provinsi Aleppo, menewaskan kurang lebih 40 pejuang ISIS, termasuk ahli propaganda terbaik ISIS bernama Abu Mohamed Al Adnani.

Dalam percakapan telepon, Pemimpin Turki dan Rusia sepakat untuk mempercepat upaya pengiriman bantuan bagi warga di Aleppo, Suriah yang dilanda konflik.

Kecerdikan berpolitik Recep Tayyip Erdogan tak perlu lagi ditanyakan. Kecerdikan dan kelicikan itu beda-beda tipis. Di politik dua-duanya harus bisa dikombinasikan betul agar kekuasaan bisa terus bersinambung. Erdogan paham betul dengan ini. Dia tidak seperti politisi-politisi yang terpengaruh pemikiran Hasan Al-Bana lainnya.