Budi Waseso mengakui distribusi jagung impor belum merata. Dia beralasan hal itu terjadi karena impor jagung semula direncanakan untuk memenuhi kebutuhan beberapa kelompok peternak saja.
Kemendag beralasan impor gula terus meningkat volumenya karena kapasitas produksi nasional terus stagnan, yakni hanya sepertiga dari kebutuhan konsumsi.
Ketua Asosiasi Hortikultura Nasional Anton Muslim Arbi menilai impor jagung saat mendekati musim panen menunjukkan pemerintah tidak serius urus pangan.
Impor jagung hingga desember 2018 sudah masuk sebanyak 70 ribu ton, serta tambahan jagung impor yang baru dilakukan pemerintah 30 ribu ton hingga Maret 2019.
"Kita harap dengan pasokan [daging dan telur] yang cukup masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang," ujar Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita.