tirto.id - Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Merry Maryati menyatakan misi dagang Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2018 telah membukukan transaksi sebesar USD10,2 miliar.
Misi dalam rangka peningkatan ekspor nasional itu dilakukan ke 10 negara, yakni Amerika Serikat, Maroko, Spanyol, Swis, Tunisia, Pakistan, India, Bangladesh, Taiwan, serta Selandia Baru.
Dia mencatat, sampai triwulan II 2018 lalu, misi dagang Indonesia baru mencetak transaksi sebesar USD9,01 miliar. Artinya ada penambahan nilai transaksi sekitar USD1,1 miliar pada periode berikutnya.
Transaksi terbesar di tahun ini berasal dari misi dagang ke Pakistan. Transaksi ekspor gas dan teknologi ke negara itu mencapai USD6,4 miliar dan penjualan komoditas lainnya sebesar USD115,02 juta.
Merry menambahkan Kemendag juga akan memperluas misi dagang Indonesia ke tiga negara di Asia dan Afrika hingga akhir tahun ini.
"Kemendag akan melakukan misi dagang ke Cina, sedang on going, Arab Saudi dan Aljazair yang akan dilakukan akhir bulan ini," ujar Merry dalam sebuah diskusi di Puri Denpasar Hotel, Jakarta Selatan, Rabu (7/11/2018).
Menurut Merry, perluasan misi dagang ini dilakukan untuk mencapai target ekspor sebesar 11 persen hingga akhir 2018. Selain itu, kata dia, misi dagang Indonesia juga disertai upaya diplomasi hingga ke World Trade Organization (WTO).
"Kalau ada isu dumping dan segala macam kita lakukan pengamanan perdagangan Indonesia untuk selamatkan nilai ekspor," kata dia.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom