Kementerian Awqaf dan Urusan Islam Qatar mengkhawatirkan keamanan para jemaah yang berangkat dari Doha dalam beberapa hari mendatang, mengingat krisis diplomatik Teluk yang sedang berlangsung.
Sebelumnya, para menteri luar negeri dari blok pimpinan Saudi yang menjatuhkan embargo terhadap Qatar menyesalkan respons "negatif" Qatar terhadap daftar tuntutan mereka.
PBB terus mengikuti perkembangan situasi di kawasan Teluk, khususnya polemik yang terjadi antara Qatar dan sejumlah negara Arab yang telah memutuskan hubungan diplomatik.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, Bahrain, Yaman, Libya, dan Maladewa, memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar sejak tanggal awal Juni 2017.
Empat negara Arab yang meliputi Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir dan Bahrain telah menyampaikan 13 tuntutan kepada Qatar untuk akhiri krisis diplomatik.
Pemerintah Turki memberikan dukungan kepada Qatar setelah Arab Saudi, Mesir dan beberapa negara lain memutuskan semua hubungan ekonomi serta diplomatik mereka dengan Qatar.
Qatar tidak akan bernegosiasi dengan negara-negara tetangga untuk menyelesaikan masalah diplomatik di kawasan Teluk jika boikot atas negara itu tidak dicabut.
Embargo itu melarang "semua perusahaan penerbangan Qatar dan pesawat yang terdaftar di Qatar" mendarat atau transit melalui jalur udara Emirat, Arab Saudi dan Bahrain.
Uni Emirat Arab mengatakan Qatar harus mengakui kekhawatiran terhadap dukungan negara itu terhadap ekstremisme, dan memeriksa kembali kebijakan kawasannya.
Daftar hitam Arab Saudi dan sekutunya ini memasukan nama pemimpin spiritual Ikhwanul Muslim Yusuf al Qaradawi dan sejumlah badan amal yang didanai Qatar.