Menuju konten utama

Erdogan Minta Raja Salman Damai dengan Qatar Sebelum Lebaran

Erdogan juga mengatakan bahwa negara-negara Muslim seharusnya tidak menjatuhkan sanksi seperti itu kepada sesama negara Muslim.

Erdogan Minta Raja Salman Damai dengan Qatar Sebelum Lebaran
Presiden Turki Tayyip Erdogan. FOTO/REUTERS

tirto.id - Dalam sebuah wawancara dengan media penyiaran Portugis, RTP, Kamis (15/6/2017) waktu setempat, Presiden Turki Tayyip Erdogan mengutarakan pendapatnya soal hubungan Arab Saudi dan Qatar.

Presiden Turki Tayyip Erdogan meminta Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud untuk menyelesaikan keretakan hubungan dengan Qatar sebelum akhir bulan suci Ramadan.

Erdogan juga mengatakan bahwa negara-negara Muslim seharusnya tidak menjatuhkan sanksi seperti itu kepada sesama negara Muslim.

Seperti diwartakan, Qatar menghadapi boikot ekonomi dan diplomatik yang parah dari Arab Saudi dan sekutunya yang memutus hubungan pekan lalu. Ini menjadi peristiwa keretakan hubungan terburuk di antara negara negara Teluk Arab selama bertahun-tahun.

Arab Saudi dan sekutunya menuduh Qatar mendanai terorisme dan terlalu dekat dengan Iran, sementara semua tuduhan tersebut dibantah oleh Qatar.

Turki, yang mendukung Qatar, telah berusaha memecahkan masalah ini melalui diplomasi, dengan mengatakan bahwa keretakan hubungan tersebut merugikan umat Islam dunia.

"Kami ingin permasalahan ini dapat diselesaikan melalui diskusi sampai akhir Ramadan. Saat ini, raja Arab Saudi dapat mengambil langkah tersebut untuk mengatasi krisis", kata Erdogan kepada RTP.

"Seorang Muslim seharusnya tidak menjatuhkan sanksi semacam itu terhadap Muslim lainnya, terutama di bulan Ramadan," tambahnya.

Ramadan akan berakhir pada akhir Juni mendatang.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu dijadwalkan berkunjung ke Arab Saudi pada Jumat (16/6/2017), dalam upaya mereka untuk membantu mengatasi krisis, demikian dilansir Antara.

Sementara itu, menurut kantor berita resmi KUNA, Cavusoglu telah berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Khaled Al Sabah tentang "perkembangan regional dan internasional" pada Kamis (15/6/2017).

Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad Al-Sabah meluncurkan upaya mediasi setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar, menuduh negara kecil itu mendukung terorisme.

Sebelumnya, kepala diplomat Turki itu juga melakukan pembicaraan dengan Emir Qatar dan menteri luar negerinya pada Rabu (13/4/2017) dan berencana mengunjungi Arab Saudi.

Menjelang perundingan di Kuwait, Cavusoglu mengatakan dalam konferensi pers bahwa dia akan berkunjung ke kota suci Makah pada Jumat untuk berbicara dengan Raja Salman.

"Meski kerajaan terlibat dalam krisis ini, kami tahu bahwa Raja Salman adalah pihak dalam penyelesaian masalah tersebut," kata Cavusoglu.

"Kami ingin mendengar pandangan Arab Saudi mengenai kemungkinan solusi dan akan berbagi pandangan dengannya dengan cara yang transparan… Kami menaruh perhatian besar dalam hubungan kami dengan mereka,” katanya menjelaskan.

Cavusoglu mengatakan para pejabat Qatar yakin mereka bukan penyebab krisis yang sekarang berlangsung dan ingin mengetahui klaim keempat negara itu.

"Kami berusaha keras mencegah ekskalasi apa pun dan menemukan solusi cepat untuk krisis itu... Mengatasi krisis tanpa melalui keputusan (pemboikotan) tapi melalui dialog," kata Cavusoglu.

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN DIPLOMATIK QATAR atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Politik
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari