Indeks G30s

Ketika pasukan bersenjata hendak menculiknya pada dinihari 1 Oktober 1965, Abdul Haris Nasution tengah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.

Pasca G30S, sejumlah organisasi onderbouw PKI bernasib nahas, termasuk Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) yang ribuan anggotanya menjadi tahanan politik Orde Baru.

Moerdiono adalah salah satu pembantu Soeharto paling setia. Pada 10 tahun terakhir masa kekuasaan Soeharto, Moerdiono berperan sebagai juru bicaranya.

Dari 3000 anggota Resimen Cakrabirawa, yang terlibat G30S hanya 60-an orang atau sekitar 2 persen.

Parade kematian para prajurit Resimen Cakrabirawa yang memimpin penculikan dan menembak para perwira Angkatan Darat dalam G30S.

Kisah para serdadu berpangkat rendah yang menculik dan membunuh petinggi Angkatan Darat pada Subuh 1 Oktober 1965.

Sukarno enggan menunjuk Soeharto sebagai pengganti Yani karena ia dianggap keras kepala. Gerakan Letkol.

Malam 30 September 1965, Soeharto tidur di rumahnya, begitu juga para jenderal yang diculik. Sementara Sukarno di rumah istri mudanya.

Sejumlah buku tentang dan karya Sukarno ikut terjaring dalam razia buku akhir-akhir ini. Sejarah panjang desukarnoisasi yang dilancarkan rezim Orde Baru masih menyisakan residu di tubuh aparat.

AURI pernah jadi yang terkuat di Asia Tenggara, tapi hanya di zaman Omar Dani. Banyak mendapat armada dari Uni Soviet.

Pelaku penting G30S, Abdul Latief dan Untung, adalah bekas bawahan Soeharto. Kepada keduanya, Soeharto tak bisa menolong dalam kasus makar.

Sejak bertugas Kodam Diponegoro, Soeharto membangun tim solid untuk mendukungnya berkuasa. Dua anggota dari tim itu adalah Yoga Sugama dan Ali Moertopo.

Sukarno naik mobil VW kodok ketika mengamankan diri pada 1 Oktober 1965. Ia juga naik VW kodok ketika meninggalkan Istana Negara selama-lamanya.

Oei Tjoe Tat dipenjara rezim Orba karena kedekatannya dengan Bung Karno. Ia tetap teguh pada Sukarnoisme hingga akhir hidupnya.

ABRI pernah membuat operasi besar-besaran untuk menyingkirkan personel yang ditengarai terlibat G30S.

"Betapa jemu dan jenuhnya hidup ini. Sejarah sudah tidak bisa dibetulkan dari belakang,” tulis Asahan Alham.

Letkol Untung maupun Kolonel Latief punya hubungan dekat dengan Soeharto.

Padahal, menurut sosiolog Robertus Robet, demokrasi mensyaratkan penerimaan akan pluralitas gagasan dan ideologi.

Kotagede pernah "merah" sebelum G30S. Setelah Oktober 1965 orang-orang kiri dipersekusi dan Muhammadiyah berjaya.

D.N. Aidit gagal mengonsolidasi kekuatan partai setelah G30S meletus. Ia pun tertangkap dan dieksekusi atas perintah Soeharto.