Indeks Bank Indonesia

Jokowi bersyukur karena dalam 2 hingga 3 minggu terakhir rupiah menguat signifikan.

Rupiah pagi ini berada di posisi Rp14.507 per dolar AS.

Rupiah menguat capai level tertinggi sepanjang November ini.

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat meningkat menjadi senilai 359,8 miliar dolar AS pada akhir triwulan III 2018. Di periode itu, nilai ULN pemerintah tercatat sebesar 176,1 miliar dolar AS.

Kenaikan suku bunga acuan diputuskan dalam rapat dewan gubernur (RDG) BI pada 14-15 Oktober 2018.

Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan (BI7DRR). Suku bunga acuan Bank Indonesia naik menjadi 6 persen.

Dalam kasus ini, Budi Mulya sudah divonis penjara 15 tahun dan juga denda Rp 1 miliar.

Kurs rupiah kembali melemah menjadi Rp14.867 pada Selasa pagi.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan meredanya tensi perang dagang antara AS dengan Cina menjadi salah satu faktor yang memicu penguatan kurs rupiah.

Defisit neraca transaksi berjalan pada Triwulan III 2018 sebesar 8,8 miliar dolar AS.

Bank Indonesia (BI) merevisi prediksinya mengenai laju inflasi hingga akhir 2018, yakni dari 3,4 persen menjadi 3,2 persen.

Setelah terus merosot sejak Februari 2018, posisi cadangan devisa Indonesia mengalami peningkatan pada Oktober tahun ini.

“Sudah mulai terlihat, namun memang belum bisa dilihat secara maksimal,” kata Deputi Gubernur BI.

Transaksi kartu kredit naik dari 11,05 persen pada triwulan III 2017 menjadi 11,94 persen pada triwulan III 2018.

"Informasi yang diberikan diharap juga bermanfaat bagi industri perbankan guna mendorong kontribusi yang lebih positif bagi perekonomian nasional," imbuh OJK.

BI menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia pada titik 5,2 persen cukup baik.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2018 diperkirakan berada pada kisaran bawah 5,0-5,4 persen"

"Rapat Dewan Gubernur BI pada 21 sampai 23 Oktober memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day RR atau bunga acuan BI di level 5,75 persen," ujar Mirza

"Data sementara untuk bulan September pertumbuhan kredit terus meningkat, kurang lebih tumbuh 12,7 persen"

Sri Mulyani enggan berkomentar soal pose satu jari yang dilakukan bersama dengan Managing Director IMF Christine Lagarde serta Presiden Bank Dunia Jim Yom Kim.