Indeks Aksi 22 Mei

Kepolisian mengklaim sudah mengetahui siapa penggerak massa perusuh dalam kericuhan pada 21-22 Mei 2019.

Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan untuk mengecek kebenaran soal dugaan keterlibatan eks anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid tentu penyidik akan memanggil Fauka guna dimintai keterangan.

Kuasa Hukum Chairawan, Herdiansyah menyatakan pemberitaan Tempo itu tendensius dan menyatakan Tempo tak mengklarifikasi ke pihak tertuduh dengan menyebutkan Tim Mawar dalam pemberitaan.

TJ mengatakan empat tokoh yang menjadi target operasi Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan dan Gories Mere.

Rencananya, mantan Komandan Tim Mawar akan kembali menyambangi Bareskrim Mabes Polri pada besok sekitar pukul 10.00 WIB.

Anggota DPR RI Fraksi Golkar Misbakhun mengatakan kurang tepat bila DPR membuat pansus untuk menyelesaikan kasus 21-22 Mei karena masalah itu saat ini sedang ditangani oleh pemerintah.

Kuasa Hukum Chairawan, Herdiansyah menyatakan pemberitaan Majalah Tempo terkait Tim Mawar dinilai terlalu tendensius.

Kepolisian berencana mengungkap dalang kerusuhan 21-22 Mei 2019 yang terjadi saat aksi ke jalan terkait hasil Pilpres 2019 pada Selasa ini.

Menhan Ryamizard Ryacudu menyatakan, Tim Mawar sudah selesai dan tidak perlu disebut-sebut lagi.

Chairawan K Nusyirwan menegaskan Tim Mawar sudah bubar. Dia menyatakan hal itu saat menanggapi dugaan Tim Mawar berada di balik kerusuhan 22 Mei.

Penyidik meminta Lancip mengklarifikasi soal peristiwa kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Kepolisian menyatakan di antara para tersangka kerusuhan 22 Mei, 67 pelaku masih berusia anak. 

Wiranto menegaskan kasus kerusuhan 21-22 Mei di Jakarta perlu diinformasikan secara detail agar tidak ada isu yang simpang siur.

Wiranto berjanji bakal mengumumkan dugaan keterlibatan eks Tim Mawar dalam kerusuhan 21-22 Mei.

Wiranto berharap kepolisian bersikap transparan soal investigasi kasus kerusuhan 21-22 Mei 2019.

Sebagian korban kerusuhan 22 Mei yang dirawat di RS Polri Kramat Jati sudah dipulangkan.

Polisi mengatakan tersangka yang ditangkap diduga merupakan perusuh dan koordinator lapangan.

Enam orang bercerita kepada Koalisi LSM yang memantau proses hukum terkait dugaan salah tangkap yang dialaminya terkait aksi massa 22 Mei di Jakarta.

Azwarmi dituduh polisi orang yang akan mengeksekusi empat tokoh nasional. Dia tinggal di Tangsel, pendukung Prabowo, kerja sebagai koordinator keamanan, dan sesekali menyopiri Kivlan Zen.

Polisi mengatakan, para pelaku kerusuhan mempersiapkan peralatan sebelum menyerang asrama Brimob Petamburan.