Menuju konten utama

Puncak Arus Balik dari Bakauheni Diprediksi Mulai Jumat

Arus balik diperkirakan lebih terdistribusi karena pemilihan waktu kepulangan lebih panjang, terkait masa liburan anak sekolah.

Puncak Arus Balik dari Bakauheni Diprediksi Mulai Jumat
Ilustrasi. Pemudik di Pelabuhan Bakauheni. Antara Foto/Agus Setyawan

tirto.id - Pelabuhan Bakauheni menjadi pintu masuk ke Pulau Jawa bagi para pemudik yang menggunakan jalur darat dari Pulau Sumatra. Puncak arus balik dari Pelabuhan Bakauheni Lampung menuju Pelabuhan Merak diprediksi akan dimulai pada Jumat (30/6).

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Faik Fahmi memperkirakan akan terjadi kenaikan trafik penumpang dan kendaraan hingga 5 persen di lintasan Bakauheni-Merak. Adapun puncak arus balik diperkirakan terjadi pada Jumat (30/6) atau H+4, Sabtu (1/7) atau H+5, dan Minggu (2/6) atau H+6.

"Arus balik diperkirakan akan lebih terdistribusi karena waktu kepulangan yang lebih panjang berkaitan dengan libur anak sekolah sampai 17 Juli mendatang. Selain itu juga ada tradisi Lebaran Ketupat sehingga ada sebagian pemudik yang memperpanjang waktu libur di kampung halaman," tuturnya Rabu (28/6).

Berdasarkan data posko Bakauheni, sebanyak 999.462 orang melintas dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni sejak H-7 hingga Idul Fitri. Dari jumlah tersebut baru 415.765 orang yang telah kembali atau sekitar 41,6 persen. Dengan demikian, masih terdapat 583.597 pemudik yang belum kembali dari Sumatra ke Jawa.

Adapun untuk kendaraan roda 2, dari total 85.868 unit yang menyeberang telah kembali sebanyak 12.530 unit dari Bakauheni atau sekitar 14,6 persen. Jadi, masih 73.338 unit sepeda motor yang belum kembali. Untuk kendaraan roda 4, dari total 102.540 unit, baru sebanyak 47.052 yang kembali dari Bakauheni atau baru 45,9 persen. Dengan demikian, masih ada sekitar 55.488 unit roda 4 yang belum kembali dari Sumatra ke Jawa.

Guna mengantisipasi lalu lintas penyeberangan, Faik mengklaim pihaknya telah melakukan beberapa hal. Salah satunya dengan menambah titik area penjualan tiket di luar pelabuhan (buffer zone) di tiga lokasi yang tersebar di Terminal Rajabasa, RM Begadang 4, dan Masjid Kalianda. Ia pun berharap para pemudik bisa memanfaatkan fasilitas tersebut.

Di pelabuhan Bakauheni sendiri terdapat 49 loket dan toll gate yang telah disediakan PT ASDP. Para pemudik dilayani oleh 32 unit kapal berukuran besar di 6 dermaga.

"Loket penumpang eksisting dari [yang tadinya] 6 unit ditambah 12 unit menjadi 18 unit. Lalu, untuk roda 2 dari [yang tadinya] eksisting 7 unit, ditambah 7 unit menjadi 14 unit, dan untuk roda 4 dari eksisting 8, ditambah 9 unit menjadi 17 unit. Total penambahan ada 28 unit loket, sehingga ada 49 unit loket yang bisa digunakan oleh pengguna jasa, " tutur GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Eddy Hermawan.

Arus mudik di Selat Sunda tersebut bukan tanpa hambatan. Pada Senin (26/6), terjadi insiden tertabraknya dermaga 3 Pelabuhan Merak oleh kapal KMP Portlink III. Direktur Pelayanan dan Fasilitas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Christine Hutabarat mengatakan saat ini dermaga masih dalam tahap perbaikan tetapi tetap beroperasi normal dengan penggunaan fender (bemper peredam benturan) darurat.

"Untuk KMP Portlink III sendiri saat ini belum beroperasi, dan masih dalam pemeriksaan, namun dipastikan akan kembali beroperasi pada Kamis (29/6)," tutur Christine.

Dia pun mengimbau kepada seluruh pemudik untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya menghadapi arus balik Lebaran. Pemudik juga disarankan agar melakukan penyeberangan di siang hari demi menghindari potensi antrian panjang yang kerap terjadi di malam hari karena peningkatan volume kendaraan.

Secara total selama arus mudik, terjadi kenaikan penumpang 12,4 persen dari Jawa menuju Sumatra tahun ini. Tahun lalu terdapat 889.297 penumpang yang menyeberang, sedangkan tahun ini terdapat 999.462 penumpang.

Baca juga artikel terkait ARUS BALIK atau tulisan lainnya dari Wan Ulfa Nur Zuhra

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Wan Ulfa Nur Zuhra
Penulis: Wan Ulfa Nur Zuhra
Editor: Maulida Sri Handayani