tirto.id - Mudik Lebaran adalah tradisi tahunan di Indonesia yang dilakukan oleh masyarakat untuk kembali ke kampung halaman dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Setiap tahunnya, jutaan orang dari berbagai daerah melakukan perjalanan jauh menggunakan berbagai moda transportasi, seperti kendaraan pribadi, bus, kereta api, hingga pesawat.
Setelah periode mudik berakhir, masyarakat yang telah merayakan Lebaran di kampung halaman akan kembali ke kota asal mereka dalam arus balik. Fenomena ini biasanya menyebabkan lonjakan jumlah kendaraan di jalan raya, meningkatnya penumpang transportasi umum, serta kepadatan di berbagai jalur utama.
Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk mengantisipasi kepadatan ini, seperti rekayasa lalu lintas dan penambahan layanan transportasi umum. Masyarakat juga diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan baik guna menghindari kemacetan di jalur-jalur utama.
Kapan Perkiraan Puncak Arus Balik Lebaran 2025
Perkiraan puncak arus balik Lebaran 2025 berbeda-beda menurut berbagai instansi terkait. Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) memperkirakan puncak arus balik akan berlangsung pada 5-7 April 2025. Sementara itu, Jasa Marga memiliki prediksi yang sedikit berbeda, dengan puncak arus balik terjadi pada 6 April 2025 atau H+5 setelah Idul Fitri. Lonjakan volume kendaraan diperkirakan mencapai 62% dibandingkan hari normal, menunjukkan tingginya mobilitas masyarakat yang kembali ke kota asal setelah libur Lebaran.
Di sisi lain, prediksi lain datang dari Direktur Niaga Pelita Air, Asa Perkasa, yang memperkirakan puncak arus balik akan terjadi lebih lama, yakni pada 13 April 2025. Menurutnya, banyak masyarakat yang memanfaatkan kebijakan Work From Anywhere (WFA) sehingga memilih untuk memperpanjang masa liburan hingga pertengahan April. Hal ini diperkirakan membuat arus balik tetap tinggi meskipun cuti bersama secara resmi berakhir pada 8 April 2025.
Dengan adanya berbagai prediksi ini, masyarakat yang merencanakan perjalanan balik diharapkan dapat menyesuaikan jadwalnya agar terhindar dari kepadatan lalu lintas. Pemerintah dan berbagai pihak terkait juga telah menyiapkan berbagai strategi, seperti rekayasa lalu lintas dan penambahan layanan transportasi, untuk memastikan kelancaran arus balik Lebaran 2025.
Berapa Jumlah Pemudik Tahun Ini?
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memperkirakan jumlah pemudik pada periode libur Lebaran 2025 akan mencapai 146,48 juta orang. Angka ini didapat dari proyeksi Kementerian Perhubungan berdasarkan tren mudik tahun-tahun sebelumnya. Dengan jumlah yang begitu besar, pemerintah telah menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan kelancaran arus mudik dan arus balik, termasuk penerapan rekayasa lalu lintas serta kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi beberapa sektor pekerjaan.
Dari total jumlah pemudik tersebut, sekitar 33,71 juta orang atau 23 persen diperkirakan akan menggunakan mobil pribadi sebagai moda transportasi utama. Selain itu, pemudik terbanyak berasal dari wilayah Jawa Barat, disusul oleh Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Mobilitas yang tinggi ini akan berdampak pada kepadatan lalu lintas, terutama di jalur utama mudik seperti tol Trans-Jawa, jalur Pantura, dan jalur selatan. Oleh karena itu, pihak berwenang telah menyiapkan posko pengamanan dan pelayanan di berbagai titik strategis.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan, Kementerian Perhubungan juga telah berkoordinasi dengan berbagai pemerintah daerah seperti Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Fokus utama koordinasi ini adalah pengaturan lalu lintas di gerbang tol, antisipasi pasar tumpah, serta kesiapan infrastruktur transportasi. Dengan jumlah pemudik yang terus meningkat, diharapkan masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik guna menghindari kemacetan dan risiko perjalanan lainnya.
Penulis: Astam Mulyana
Editor: Dipna Videlia Putsanra