tirto.id - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) langsung menggelar rapat konsultasi usai proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan pada Senin (1/10/2019) pagi tadi. Dalam Rapat konsultasi yang dihadiri masing-masing tiga orang perwakilan dari sembilan fraksi menyepakati nama-nama pimpinan DPR RI.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3, sebanyak lima fraksi partai politik pemenang Pemilu 2019 berhak mendapatkan kursi pimpinan DPR RI.
Lima partai itu adalah PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Pimpinan sementara DPR Abdul Wahab Dalimunthe usai rapat menyebutkan satu persatu empat orang yang telah diusulkan menjadi pimpinan DPR.
Mereka adalah Puan Maharani dari PDIP yang otomatis jadi Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad dari Partai Gerindra, Azis Syamsuddin dari Partai Golkar, dan Rahmat Gobel dari Partai NasDem.
PKB, kata Abdul Wahab, masih meminta waktu untuk menyerahkan nama untuk menjabat kursi wakil ketua DPR.
"PKB belum. Jadi nanti satu jam lagi baru kasih nama," kata Abdul Wahab di ruang rapat Badan Legislasi, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Abdul Wahab melanjutkan DPR akan menggelar rapat paripurna pada malam hari ini pukul 19.00 WIB. Agendanya adalah pengambilan sumpah janji pimpinan DPR peridoe 2019-2024 yang telah ditentukan nama-namanya itu.
Pengucapan sumpah janji ini akan dipimpin lamgsung Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.
“Nanti malam jam 19.00 ada rapat paripurna untuk ambil sumpah janji ketua DPR yang definitif,” kata dia.
Sementara itu, Puan Maharani mengakui dirinya memang akan menjadi Ketua DPR yang diusulkan oleh partainya. Puteri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini lantas membanggakan dirinya telah memecahkan rekor akan ada perempuan pertama yang bakal menjadi Ketua DPR.
"Yang pasti nantinya ini akan pecah telor baru ada perempuan pertama setelah 74 tahun ketua DPR," kata Puan di ruang rapat Fraksi PDIP.
Ia juga berharap sosok seperti dirinya bisa menginsipirasi kaum perempuan lainnya untuk bisa bergulat di dunia perpolitikan.
"Politik itu bukan suatu hal yang tabu, politik itu dinamikanya berkembang, dinamikanya sangat dinamis namun ternyata bisa juga menghasilkan perempuan-perempuan yang nantinya bisa membawa manfaat bagi Indonesia," ucap Puan.
Ditanya soal strategi apa yang dilakukan untuk memperbaiki citra DPR RI, mantan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu belum mau mengungkapkannya. Alasannya karena dia belum resmi dilantik menjadi ketua DPR.
"Saya harus rembukan dulu dengan pimpinan yang baru secara internal kira kira legislasi mana yang akan kita lakukan kemudian apa prioritas ke depan," pungkas Puan.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Abdul Aziz