tirto.id - PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator Liga 1 dan Liga 2 2020 menyebut telah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk melanjutkan kompetisi.
Jika kompetisi benar-benar dilanjutkan kendati pandemi Corona (COVID-19) masih belum bisa diatasi sepenuhnya, PT LIB bersama PSSI dan pemerintah akan menyiapkan prosedur, protokol kesehatan, serta strategi khusus.
“Sudah ada lampu hijau dari Kemenpora, karena kita harus menghitung juga bagaimana menunjang penampilan timnas di Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Dunia U20 tahun depan, 'kan? Kalau kompetisi berhenti terus, ya, tidak ada aktivitas,” ucap Direktur Bisnis PT LIB, Rudy Kangdra, dikutip dari Antara, Kamis (28/5/2020).
“Kami sudah memiliki rencana, opsi-opsi. Lalu, koordinasi dengan pemerintah mencakup semua hal. Kami akan menyesuaikan dengan regulasi pemerintah dan kebijakan seperti mengenai perizinan,” tambahnya.
Di sisi lain, Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, berujar bahwa sejauh ini belum ada perubahan terkait keberlangsungan kompetisi. Menurutnya, semua masih merujuk pada surat keputusan PSSI yang dirilis akhir Maret 2020 lalu.
Bahkan, liga musim ini juga memungkinkan untuk disetop apabila pemerintah memperpanjang status keadaan darurat bencana penyakit akibat pandemi COVID-19.
Pro-Kontra Kelanjutan Liga
Sebelumnya, PT LIB mengutarakan setidaknya terdapat tiga opsi untuk masa depan kompetisi. Pertama, liga kembali dilanjutkan. Kedua, liga dihentikan dan diganti dengan turnamen. Ketiga, liga disetop dan memulai kembali musim baru 2020-2021.
Dalam rapat virtual pada Jumat (22/5/2020) lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, mengatakan bahwa masyarakat mesti bersiap untuk berdampingan dengan virus Corona. Protokol kesehatan, termasuk dalam sepak bola, akan disesuaikan dengan situasi terkini.
“Saya mendengar klub-klub maunya kompetisi berhenti saja, tapi bagaimana kemudian dengan persiapan timnas? Kita mengetahui bahwa pada Oktober 2020 timnas senior juga akan bermain di Kualifikasi Piala Dunia yang akan menentukan peringkat Indonesia di FIFA,” kata Zainudin Amali.
“Demikian pula Timnas U16 di Piala AFC serta tentu saja Timnas U19 untuk persiapan Piala Dunia U20 2021,” imbuhnya.
Sementara itu, sejumlah klub Liga 1 2020 ikut menyuarakan pendapat mengenai keberlangsungan kompetisi dalam rapat virtual yang dilakukan pada Rabu (27/5/2020). Dari 18 tim peserta, hanya Persipura yang abstain sedangkan klub lainnya memiliki pendapat berbeda.
Persik Kediri menjadi salah satu tim yang meminta liga dihentikan. Klub berjuluk Macan Putih itu beralasan jika sepak bola tetap digelar bisa menjadi rantai baru dalam penularan virus.
Menurut Persik Kediri, menerapkan protokol pencegahan di luar dan di dalam stadion sangat sulit diterapkan. Namun, Persik juga mengusulkan agar digelar turnamen pengganti pada akhir tahun nanti.
“Kalau memang terpaksa dilanjutkan, kami usulkan ada turnamen yang digelar di bulan November sampai Desember,” ucap Presiden Klub Persik, Abdul Hakim Bafagih.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya