Menuju konten utama

PSI Minta Orang Tua Murid Aktif Dilibatkan saat PTM Terbatas

Tujuannya agar ada evaluasi terus-menerus, baik dari Satgas COVID-19 maupun dari orang tua murid selama uji coba PTM terbatas berlangsung.

PSI Minta Orang Tua Murid Aktif Dilibatkan saat PTM Terbatas
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di dalam kelas SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (25/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

tirto.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra meminta Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Sekolah melibatkan orang tua murid pada saat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Tujuannya agar ada evaluasi terus-menerus selama uji coba PTM terbatas berlangsung.

Pada Senin 30 Agustus mendatang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menggelar PTM terbatas di 610 sekolah.

Anggara juga meminta agar dilakukan tes antigen berkala kepada peserta didik guna memastikan tidak ada klaster baru COVID-19 dan memastikan siswa didik tidak berkeliaran di luar rumah usai sekolah.

“Uji coba sekolah tatap muka itu harus dilakukan dengan hati-hati, jangan terlalu ceroboh dan terburu-buru tanpa pertimbangan yang matang karena kesehatan anak yang dipertaruhkan,” kata Anggara melalui keterangan tertulisnya, Kamis (26/8/2021).

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI itu meminta Satgas COVID-19 Sekolah wajib berada di setiap sekolah yang terlibat uji coba tatap muka. Satgas inilah yang nantinya bertugas melakukan pengawasan ketat protokol kesehatan di sekolah serta melaporkan secara berkala ke dinas terkait dan orang tua.

“Harus ada yang bertanggung jawab agar penerapan kesehatan dapat dilakukan dengan tertib, tidak bisa semua diserahkan ke kesadaran siswa didik,” ucapnya.

Kemudian, PSI juga menyarankan agar PTM terbatas diprioritaskan kepada tenaga pengajar maupun peserta didik yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Menurutnya, vaksinasi menjadi perlindungan paling mendasar khususnya bagi anak-anak.

Terlebih, saat ini sudah banyak akses vaksin untuk anak di Jakarta sehingga siswa yang ingin mengikuti uji tatap muka harus didorong untuk segera melakukan vaksinasi.

“Kuota 50 persen daya tampung harus diprioritaskan untuk yang sudah vaksin. Yang belum vaksin segera jadwalkan untuk divaksin. Yang belum bisa vaksin karena alasan kesehatan harus kita lindungi,” tambahnya.

Sementara itu, Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Taga Radja menyatakan yang diizinkan mengikuti PTM terbatas hanya tenaga pengajar dan siswa yang telah melakukan vaksinasi saja. Mereka yang belum divaksin diimbau agar belajar di rumah secara daring.

"Karena ini juga menjadi catatan penting, karena kalau kita mentoleransi yang belum divaksin ikut PTM, justru yang dikhawatir yang sedikit itulah yang menjadi penyebar Covid yang baru," ucapnya.

Merujuk pada data Disdik DKI, total peserta didik usia 12-17 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 716.739 orang. Saat ini, sekitar 659.684 siswa atau 92,5 persen yang sudah disuntik vaksin. Sedangkan yang belum divaksinasi 50.836 atau 7,15 persen.

Sementara itu, total pelajar target vaksinasi melalui data Kementerian Agama mencapai 71.348 orang. Pelajar yang sudah divaksinasi 63.729 atau 89.18 persen. Sedangkan yang belum 7.734 atau 10,82 persen.

Baca juga artikel terkait PTM TERBATAS atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto