tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (12/5/2023). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.726 sampai dengan 6.878.
"Hari IHSG masih berpotensi menguat terbatas," ujar CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya dalam risetnya.
William mengatakan kenaikan yang terjadi dalam pola pergerakan IHSG terlihat masih bersifat teknikal rebound. Tetapi dia menuturkan keseriusan kenaikan IHSG akan terlihat apabila IHSG mampu ditutup diatas resisten level terdekat secara beruntun.
Selain itu, pergerakan IHSG juga ditopang oleh arus deras capital inflow yang masih terjadi secara year to date, sehingga hari ini IHSG masih berpotensi untuk menguat terbatas.
Berikut ini beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya adalah:
- TLKM
- BBNI
- UNVR
- BMRI
- AALI
- BSDE
- ITMG
Sementara itu, Analisis oleh Financial Expert Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani mengatakan, pada awal April 2023 Pemerintah Tokyo (Tokyo Metropolitan Government) kembali merevisi peraturan Green Procurement Guide (GPG). Hal tersebut tentu akan memberikan dampak positif karena berpotensi untuk meningkatkan ekspor produk kertas dari Indonesia ke Jepang.
Jika melihat data historikal, dalam lima tahun terakhir sejak 2018 hingga 2022, tren ekspor produk kertas Indonesia masih fluktuatif dan cenderung menurun. Pada 2018, ekspor kertas Indonesia ke Jepang mencapai 255,5 juta dolar AS.
Namun disaat 2022, ekspor produk kertas Indonesia ke Jepang mencapai sebesar 259,7 juta dolar AS. Secara kumulatif, dalam 5 tahun terakhir nilai ekspor produk kertas dari Indonesia ke Jepang mencapai sebesar 1,29 miliar dolar AS.
"Kinerja emiten kertas berpotensi tumbuh positif seiring dengan adanya revisi peraturan Green Procurement Guide yang berpotensi meningkatkan ekspor tersebut," kata dia.
Kinerja emiten kertas pada kuartal-I 2023 tercatat tumbuh solid. Hingga akhir kuartal-I 2022, secara profitabilitas INKP masih mencatat pertumbuhan kinerja yang positif, pendapatan tercatat mengalami pertumbuhan menjadi 1,056 miliar dolar AS tumbuh 6,08 persen yoy dibanding periode kuartal sebelumnya. Meskipun dari sisi bottom line, laba bersih tercatat turun menjadi 133,24 juta dolar AS turun 24 persen dibanding periode sebelumnya.
Penyebab turunnya bottom line disebabkan oleh rugi selisih kurs, ditambah beban bunga yang meningkat 4,5 persen menjadi sebesar 61,847 juta dolar AS.
Kinerja emiten kertas lainnya yakni TKIM pada kuartal-I 2023 mencatat kenaikan penjualan Rp4,5 triliun, tumbuh 4,7 persen yoy, dari sisi bottom line laba bersih tercatat menurun -87 persen yoy, tercatat sebesar Rp136,4 miliar. Secara valuasi, INKP masih menarik karena terbilang undervalue karena PBV masih dibawah 1, berdasarkan rasio PBV INKP saat ini dikisaran 0,46x. TKIM memiliki rasio PBV dibawah 1 yakni dengan PBV 0,55x.
Berikut rekomendasi saham berdasarkan analisa teknikal:
- INKP
Buy
Support : 7.250
Resistance : 7.600
Cut loss : 7.100
- TKIM
Buy on weakness
Support : 5.875
Resistance : 6.325
Cut loss : 5.750
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin