tirto.id - Pemerintah memasukkan kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Provinsi Banten masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Proyek yang hendak dikembangkan pemerintah di PIK 2 yakni pengembangan Green Area dan Eco-City.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, mengatakan wilayah yang akan dikembangkan di PIK 2 memiliki luas 1.756 hektare. Wilayah yang dinamakan Tropical Coasland itu akan menjadi destinasi pariwisata berbasis hijau.
"Proyek dengan nilai investasi sekitar Rp65 triliun ini diharapkan dapat menyerap sekitar 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda," kata Haryo dalam keterangan yang diterima, Minggu (24/3/2024).
Menurut dia, kawasan PIK 2 nantinya memang bakal terhubung dengan Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg. Tol ini telah digarap mulai 2023.
Haryo mengatakan, proyek pengembangan Green Area dan Eco-City PIK 2 didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Pasalnya, lokasi PIK 2 dekat dengan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Kepulauan Seribu dan Kota Tua-Sunda Kelapa.
Selain itu, pengembangan PIK 2 dapat membuka peluang usaha dan investasi serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Banten.
"Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kawasan PIK 2 Tropical Coastland dibiayai dengan dana bersumber non-APBN," klaim Haryo.
Kata dia, badan usaha pengusul PIK 2 sebagai PSN akan melakukan pembangunan secara bertahap. Rencananya, wisata tahap pertama yang akan dibuka adalah danau serta tenpat ibadah.
"Rencana opening tahap I berupa danau dan tempat ibadah sebagai destinasi Wisata Taman Bhineka paling lambat pada kuartal tiga tahun 2024," tutur Haryo.
Pengembangan PIK 2 ini masuk dalam 14 PSN baru yang ditetapkan pemerintah. Selain PIK 2, ada juga kawasan terpadu Bumi Serpong Damai (BSD).
Pengembangan PIK 2 ini masuk dalam 14 PSN baru yang ditetapkan pemerintah.
Keempat belas PSN itu yakni pengembangan Pantai Indah Kapuk Tropical Concept; Kawasan Industri Wiraraja di Pulau Galang, Batam; North Hub Development Project yang terkait dengan proyek Kementerian ESDM dan perusahaan migas asal Italia, ENI; Kawasan Industri Neo Energy Parimo di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah; Kawasan Industri Patimban di Subang, Jawa Barat.
Selanjutnya, pembangunan Giga Industrial Park di Sulawesi Tenggara; Kawasan Industri Kolaka Resource dan Kawasan Industri Stargate yang disponsori oleh Astra; Kawasan Pesisir Surabaya Water Front di Kenjeran, Jawa Timur yang terkait dengan pasar ikan dan kegiatan ekonomi masyarakat; Neo Energy Morowali yang terkait dengan PLTS dan pengembangan baterai; serta Kawasan Pengembangan Terpadu di Bumi Serpong Damai (BSD) yang khusus untuk kawasan medicine dan pendidikan.
Pemerintah pun mencatat PSN baru lainnya yaitu Kawasan Industri Toapaya di Bintan, yang merupakan ekspansi dari Bintan Alumina, serta ada dua proyek yang merupakan kelanjutan dari proyek yang sudah eksisting yakni pengembangan Jalan Tol di Section Harbour Road II dan pengembangan Jalan Tol di Kota Bandung.
Selain PIK 2, ada juga kawasan terpadu Bumi Serpong Damai (BSD).
Kawasan Terpadu BSD diperkirakan akan menyerap investasi sebesar Rp18,54 triliun. Proyek ini didukung oleh Menteri Kesehatan yang telah menerbitkan Surat Rekomendasi untuk Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Kawasan BSD City.
Pengembangan Kawasan Terpadu di Bumi Serpong Damai tidak dilakukan pada keseluruhan Kawasan BSD, tetapi hanya untuk kawasan dengan luasan sekitar 59,6 Ha. Pengembangan wilayah tersebut akan difokuskan pada Pendidikan - Biomedical – Digital.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto