tirto.id - Bendahara Umum Ormas Projo, Panel Barus, menyebut akun Fufufafa yang dilekatkan dengan wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, adalah palsu. Panel mengetahui akun itu palsu dengan membandingkan kondisi teknologi saat ini yang menurutnya mudah dimodifikasi dengan kepentingan tertentu.
"Mengenai akun Fufufafa, itu kan zaman hari ini ya, Anda punya nomor telepon saja bisa dipalsuin, kadang-kadang dipakai buat menipu orang, mukanya pakai muka orang padahal bukan nomor Anda. Artinya mengkloning akun itu bisa-bisa saja dilakukan, atau meng-capture di masa lalu dengan konteks yang berbeda untuk diseminasi kembali di hari ini, itu juga kan bisa dilakukan," kata Panel Barus di Kantor DPP Projo, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2024).
Panel menyebut akun itu sebagai isu yang digunakan untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia. Dia meminta masyarakat untuk fokus pada perkembangan Indonesia demi menyambut Indonesia Emas 2045.
"Kami menyampaikan ke masyarakat tidak usah bingung melihat itu, kita tetap menjaga politik persatuan, karena politik persatuan ini adalah jalan yang harus kita tempuh. Ini menjadi kebutuhan kita sebagai sebuah bangsa, ketika bangsa ini ingin lompat menjadi bangsa yang maju, politik ini sebuah keniscayaan untuk mencapai ke Indonesia Emas 2045," katanya.
Meski menyebut itu akun palsu, Panel Barus maupun Projo enggan membawa masalah itu ke ranah hukum. Panel berkilah bahwa pihaknga sibuk persiapan kongres yang akan digelar pada pertengahan Oktober mendatang.
"Enggak, Projo berfokus pada persiapan kongres 3. Kita fokus ke sana yang kita akan laksanakan sebulan lagi, banyak kesiapan-kesiapan teknis yang harus kita lakukan untuk itu, itu agenda yang sangat besar untuk organisasi kami," kata dia.
Mantan Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti, menambahkan bahwa akun Fufufafa adalah intrik politik jelang pelantikan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada 20 Oktober mendatang.
"Saya cukup yakin upaya adu domba yang dilakukan dengan menebar rumor dan intrik halus seperti itu InsyaAllah menuai hasil tangan hampa, gagal," katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi