Menuju konten utama

Projo soal Jokowi Ingin Rebut PDIP: Megawati Terlalu Paranoid

Panel mengatakan, tuduhan pengambilalihan PDIP yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak masuk akal.

Projo soal Jokowi Ingin Rebut PDIP: Megawati Terlalu Paranoid
Bendahara Umum Projo Panel Barus (tengah) didampingi Ketua DPP Toni Kristiantono (kiri), dan Ketum Projo Muda Aristia Chandra (kanan) memberikan keterangan terkait dukungan Projo dalam kontestasi Pilkada 2024 di Jakarta, Sabtu (27/7/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.

tirto.id - Bendahara Umum DPP Pro Jokowi (Projo), Panel Barus, merespons soal peryataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut ada pihak yang berupaya mengambil alih PDIP.

Menurut Panel, isu ini seolah-olah selalu dihembuskan oleh PDIP jelang Pemilu. Megawati, kata Panel, terlalu panaroid dalam menghadapi isu yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto itu.

“Menurut saya info Hasto terhadap Megawati itu, membuat Megawati paranoid. Jadi enggak perlu paranoidlah karena itu halusinasi Hasto aja,” kata Panel, dalam keterangan tertulis, Jumat (16/8/2024).

Dimana, sebelum Pilpres 2024 lalu, kata Panel isu pengambilalihan PDIP juga sempat dihembuskan ke publik oleh Hasto.

“Isu PDIP mau diambil orang lain ini kan udah coba dihembuskan di sebelum Pilpres. Jadi ini semacam taktik yang berulang, kemarin menghadapi pilpres mengembuskan isu itu, eh enggak dimakan sama publik, lah kok ini diulang lagi menghadapi Pilkada serentak,” ucap Panel.

Panel mengatakan, tuduhan pengambilalihan PDIP yang dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak masuk akal.

Sebab, Panel mengatakan bahwa PDIP berencana menggelar Kongres pada Januari 2025. Sedangkan, Presiden Jokowi akan purna tugas pada 20 Oktober 2024.

“Jadi tuduhan Pak Jokowi mau mengambil PDIP itu sama sekali nggak masuk akal. Ya nggak masuk akalnya begini, itu PDIP mau Kongres Januari (2025), kan Pak Jokowi sudah nggak jadi presiden, terus apa yang dikhawatirkan gitu loh,” ujar Panel.

Presiden Jokowi saat ini juga fokus bagaimana mengefektifkan proses transisi yang ada ke pemerintahan yang akan datang.

“Karena Pak Jokowi dan Pak Prabowo ingin jeda di masa transisi ini tidak terlalu lama, karena 2 Tokoh bangsa ini tipikalnya sama sama pengen segera bisa melakukan kerja-kerja nyata tanpa buang waktu,” pungkas Panel.

Diketahui, Hasto Kristiyanto, mengaku pernah mendengar Presiden Jokowi ingin mengambil alih posisi Megawati Soekarnoputri.

"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri di dalam kabinet bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari bapak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan, itu pernah saya sampaikan ke publik," kata Hasto kepada wartawan, di gedung Merah Putih KPK, Kamis (15/8/2024).

Sebelumnya, Megawati mengaku batal pensiun dan semangat kembali menjadi Ketua Umum PDIP. Alasannya, karena ada pihak yang ingin mengambil alih partai berlambang banteng tersebut.

Megawati bercerita, dirinya diminta Hasto untuk kembali menjadi ketua umum. Tetapi, Megawati meminta waktu karena ingin berkumpul bersama keluarganya di usia yang tak lagi muda.

"Ini disuruh jadi ketum lagi ketum lagi'. Sudah begitu sekarang ada orang mau ngambil pula PDI Perjuangan, aih gawat," kata Megawati dalam sambutannya di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Megawati pun lantas memutuskan akan mau menjadi ketua umum PDIP lagi setelah berpikir dengan matang soal isu pengambilalihan PDIP itu.

Baca juga artikel terkait PDIP atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Politik
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Anggun P Situmorang